Setelah menjelajah tempat-tempat wisata di sebuah kota sambil mengabadikannya melalui bidikan kamera, tentu akan menyisakan pengalaman berkesan dan berharga yang esok tinggal kenangan. Entah kenangan tentang pesona tempat wisata yang memukau, orang-orangnya yang ramah, atau sosok seseorang dengan senyuman menawan. Karena esok, lusa belum tentu ada,kamu belum tentu kembali ke kota ini dan mungkin kamu akan rindu ... maka pulanglah dengan membawa buah tangan alias oleh-oleh selain kenangan. Meskipun sekarang ini beberapa oleh-oleh sudah bisa dibeli melalui toko online, namun membelinya secara langsung tentu lebih mengasyikan.
Catatan : siapkan uang yang banyak untuk memborong semua oleh-olehnya.
Dimulai dari Bandung yang berbatasan dengan Garut. Setelah mengabadikan momen melintasi jalan Lingkar Nagreg dan cintaku tlah diujung jalan diujung jalannya berjejer warung oleh-oleh. Ada cintaku Peyeum Bandung yang digantung, Ubi Cilembu (mentah dan matang), kerupuk pasir, borondong, opak, wajit Cililin, dan masih banyak lagi.
PEYEUM BANDUNG
Peyeum, sumber gambar dari http://ensiklopediaindonesia.com/peuyeum-oleh-oleh-yang-wajib-di-beli-saat-berkunjung-ke-bandung/
Selain di makan langsung, biasanya peyeum ini bisa diolah menjadi kolak, di goreng, pelengkap es campur, dan lain-lain. Ada lagunya lho, ceki-ceki di sini.
UBI CILEMBU
Ubi Cilembu, sumber gambar dari http://ubibakarcilembu.blogspot.co.id/2013/01/ubi-cilembu.html
Dikutip dari
wikipedia dan beberapa sumber lainnya, Ubi Cilembu ini berasal dari kecamatan Pamulihan, Sumedang. Entah mengapa banyak dijual di desa Pamucatan kecamatan Nagreg. Ubi Cilembu lebih istimewa daripada umbi biasanya karena umbi ini bila
dioven akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis
rasanya. Kenapa ubi ini di oven tidak di goreng atau di rebus? Wiki kembali menjawab, Ubi ini tidak cocok untuk digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi
membuat ubi ini sangat mudah “gosong”, dan juga tidak cocok untuk
direbus, karena aroma dari “madu” nya akan berkurang, bahkan hilang.
BORONDONG
Borondong, sumber gambar dari http://www.pikiran-rakyat.com/oleh-oleh/2011/02/19/135754/ibun-punya-borondong-majalaya-yang-punya-nama
Berasal dari kecamatan Ibun, tapi terkenal di Majalaya. Nah lho. Ini ada lagunya juga lho, bisa ceki-ceki di sini, lagunya enakeun. Tapi nyanyinya jangan sambil makan borondong ya, takutnya kamu keselek eh tersedak.
WAJIT CILILIN
Wajit Cililin, sumber gambar dari : http://www.oleholehkhasbandung.com/wajit-cililin-bandung/
Wajit Cililin punya cita rasa sendiri yang khas dan tentunya lebih legit. Berasal dari Cililin, kabupaten Bandung Barat.
Warung oleh-oleh setelah jalan Lingkar Nagreg terlewat karena ketiduran? Tidak masalah, sebelum masuk pintu tol Cileunyi, di sana berjejer toko oleh-oleh. Memasuki kawasan tol dan keluar melalui tol Pasteur. Setelah keluar pintu tol Pasteur dan melewati jalan Dr. Djunjunan ada Gepuk Nyonya Ong dan toko oleh-oleh yang tidak boleh kamu lewatkan. Masuk ke jalan Pasir Kaliki, tidak jauh dari Istana Plaza ada Pia 170.
sumber dari http://www.kafetaria170.com/index.php/gallery
Diteruskan ke jalan Kebon Kawung dan Kebon Jukut, ada Pisang Bollen Kartika Sari, selain Bollen ... di sini juga tersedia oleh-oleh lainnya.
sumber gambar dari http://katalogwisata.com/
Selain oleh-oleh di atas, oleh-oleh khas Bandung lainnya ada Tahu Tauhid dan Tahu Susu Lembang, Aneka kerajinan Lembang, Keripik Maicih dan Karuhun, Oncom Bandung, Surabi Enhaii di Setiabudhi, Batagor Riri, Kopi Aroma Bandung, Brownies Kukus Amanda. Selain makanan, kamu juga bisa membeli kaos distro di Parahyangan Plaza (dekat alun-alun Bandung), Berkunjung ke kawasan factory outlet di Dago, jalan Riau, dan jalan Cihampelas. Di jalan Cihampelas inilah terletak toko Oncom Raos, juga toko oleh-oleh lainnya. Mau ke pusat sepatu? Cibaduyut aja. Masih mau alternatif lain? Bisa membeli Angklung di Saung Angklung Udjo.
Nah ada banyak kan, jadi kalau pulang dari Bandung itu jangan membawa kenangan saja, tapi bawalah oleh-oleh khas Bandung untuk dinikmati bersama keluarga ataupun dinikmati sendiri sambil mengenang kejadian-kejadian seru dan indah selama berkunjung maupun berwisata ke Bandung.