30 Apr 2017

#DukungGERMAS : Karena Sehat Tak Bisa Dibeli

Kadang, selalu ada alasan untuk menunda-nunda sesuatu. Yang pada akhirnya membuatku menyesal. Termasuk menunda-nunda untuk menerapkan gaya hidup sehat. Yang pada akhirnya menyesal setelah sakit. Tapi, semenjak seminggu yang lalu, aku sepenuhnya sadar dan nggak mau terus-terusan menunda. Karena sehat nggak bisa dibeli.

Dok. Pribadi
Jumat, 21 April 2017

Untuk pertama kalinya aku menjejakan kaki di Hotel Bidakara Savoy Homann, Bandung. Dalam rangka mengikuti acara Temu Blogger Kesehatan 2017 ( Wujudkan Indonesia Sehat Melalui GERMAS dan Pendekatan Keluarga) yang diselenggarakan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dihadiri oleh kurang lebih 40 blogger dari Bandung, Cianjur, Indramayu, Purwakarta, Cirebon dan Garut. Di sini aku merasa beruntung sekaligus bersyukur bisa turut hadir.

Dok. penjajakata.com Narasumber : dari kiri ke kanan (Indra Rizon) (drg Oscar Parmadi MPH) (Nina Manarosa) (Uus Sukmana
)

Rasanya seperti di tampar bolak-balik (disadarkan) saat mendengarkan pemaparan materi oleh narasumber : drg. Oscar Primadi MPH (Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI), Indra Rizon (Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI), Uus Sukmana (Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat), Nina Manarosa (Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandung) tentang pola gaya hidup tidak sehat sebagai penyebab meningkatnya penyakit tidak menular (PTM). Serta pentingnya GERMAS.

Stroke, diabetes, obesitas, kanker paru-paru, dan sakit jantung. Penyakit yang akhir-akhir ini sering kudengar. Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit tidak menular (PTM) dan seharusnya bisa dicegah. Tapi pada kenyataannya, penderita PTM justru meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, dibandingkan penyakit menular, saat ini, PTM justru menjadi penyumbang angka kematian terbesar dan jumlah penderitanya di atas 50%.

Kenapa bisa begitu? Karena pola gaya hidup masyarakat yang berubah. Pola gaya hidup yang tidak sehat. Dari mulai malas bergerak, jarang mengkonsumsi makanan beserat, suka goreng-gorengan, junk food dan masih banyak lagi. Dan ini aku banget lho sebelumnya (kecuali merokok, minum alkohol dan minuman bersoda). Karena sejak 2012, udah jarang beli minuman bersoda. Sekarang apalagi, nggak suka. Lebih suka yogurt. Kalau badan melar ya akibat itu, malas gerak, olahraga kadang-kadang, makan junk food dan gorengan.

Dok. sehatnegeriku.kemenkes.go.id
Nah udah tahu kan kalau pola gaya hidup begini tuh salah, jadi jangan pura-pura nggak tahu lagi ya! Segera diubah dan #DukungGERMAS. Eh dari tadi bilang GERMAS terus tapi belum dibahas GERMAS itu apa ya?
Jadi, GERMAS itu singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang artinya :
Dok. sehatnegeriku.kemenkes.go.id
Nah, nggak boleh dipaksa ya. Harus berdasarkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat. Tapi mengingatkan mah boleh dong, harus malah. Biar lambat laun nggak cuma diri sendiri yang sehat, tapi meluas ke keluarga dan lingkungan. Aku sendiri udah mulai nih mengingatkan Mama untuk mengurangi jajan gorengan. Untuk bentuk kegiatan dari GERMAS nya sendiri, ya itu ... kebalikan dari pola gaya hidup nggak sehat :

Dok. sehatnegeriku.kemenkes.go.id
Tuh, mudah kan untuk memulai hidup sehat. Untuk fokus kegiatan GERMAS di tahun 2017 ini ada tiga : Melakukan aktivitas fisik, minimal 30 menit sehari. Di rumah bisa dengan cara membersihkan rumah, mencuci secara manual, dan masih banyak lagi. Di sekolah bisa dengan senam peregangan, dan bermain. Di perjalanan bisa dengan cara jalan kaki (oh ya, minimal kita jalan kaki 10.000 langkah lho perhari), pakai tangga bukan lift, atau memanfaatkan waktu saat terjebak kemacetan yang luar biasa. Aku sendiri udah mulai menghitung langkah nih perhari. Caranya, kalau yang punya smartwatch ya diberdayakan smartwatchnya. Kalau nggak punya, bisa download aplikasinya di playstore. 

Dok. Pribadi
Kemenkes RI sendiri punya ritual khusus setiap jam 10.00 dan 14.00 lho di tempat kerja. Ritual melakukan senam peregangan. Senam yang ringan, nggak pake lama, dan bisa mengembalikan konsentrasi yang hilang karena mengantuk. Dan para blogger dalam acara ini sudah mencobanya. Ini dia nih link video di youtubenya.


Yang dicoba oleh para blogger senam peregangan di atas. Tapi Kemenkes RI punya senam peregangan yang lainnya lho. Coba cari aja di youtube ya.

Fokua kedua mengkonsumsi buah dan sayur. Ini juga gampang banget dan aku suka. Selain sehat, di sisi lain bisa meningkatkan penjualan sayur dan buah-buahan dari petani lokal dong. Bahkan buah macam pisang , mangga, dan pepaya bisa ditanam sendiri kalau ada lahan kosong di rumah. Lumayan, mengurangi biaya beli buah-buahan.

Fokus ketiga Memeriksa kesehatan secara rutin. Ini yang PR banget. Masalahnya kebiasaan sebagian besar masyarakat, termasuk aku, periksa ke dokter, klinik, puskesmas, dan rumah sakit itu kalau udah sakit kan. Nah, itu pemikiran dan tindakan yang salah. Harusnya memeriksa kesehatan itu sebelum sakit, rutin, enam bulan sekali. Sayangnya sebagian besar masyarakat takut saat memeriksakan kesehatannya. Kenapa? Takut dibilang sakit ini-itu banyak sekali. Padahal itu bagus lho. Iya, kita jadi tahu kan punya penyakit apa dan harus berbuat apa supaya nggak semakin parah. Lebih baik mencegah sebelum parah daripada mengobati dan harus di rawat inap. Biayanya nggak murah. Belum lagi kalau rumah sakitnya penuh. Lalu, apa aja sih yang harus di cek? Ini dia :

Dok. sehatnegeriku.kemenkes.go.id
Yuk #DukungGERMAS mulai dari sekarang. Karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalau sehat mah udah pasti bisa produktif dan nggak perlu mengeluarkan biaya untuk berobat. Karena sehat nggak bisa dibeli. Iya, sakit itu berlaku untuk semua kalangan tanpa terkecuali. Pun sehat.

Dalam acara Temu Blogger Kesehatan 2017 juga, pada sesi kedua dihadirkan pembahasan mengenai "Mengulik Bahasa, Memaksimalkan Nilai Blog," oleh Anwari Natari (Mas Awai). Dibuka dengan pertanyaan : "kalau novel dijadikan film, lebih suka yang mana?" Hampir seluruhnya menjawab novel. Kenapa? Karena sebagian besar novel yang keren itu deskripsinya kuat. Dan ini bisa diterapkan juga dalam menulis blog. 

Dan yang aku catat, kemudian aku garis bawahi itu tentang tantangan menulis. Ya, tantangan menulis di era teknologi canggih itu : "harus dibiasakan menulis kalimat jangan panjang-panjang." PR banget buat aku. Dan cara mengetahui terlalu panjang atau tidaknya sebuah kalimat itu "jangan cuma dibaca tapi dibacakan." Kalimatnya pun harus jelas, nggak ambigu. Karena pekerjaan menulis adalah pekerjaan melayani pembaca.

Dok. Twitter @KemenkesRI
Kesimpulannya, ubah kebiasaan dengan men #DukungGERMAS untuk meningkatkan kualitas hidup dan benahi blognya supaya pembaca betah #bicarapadadirisendiri.
25 Apr 2017

Bisnis Online Cocok Untuk Pemalu dan Pemula


Aku seseorang yang memiliki sifat pemalu. Yang karenanya sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang lain secara langsung. Aku bahkan tak pernah berani mengeluarkan pendapat di hadapan orang banyak. Berhadapan dengan banyak orang membuatku selalu gugup, dan bingung harus memulai pembicaraan dari mana. Untuk itu, berbisnis rasanya menjadi hal yang mustahil untuk diwujudkan. Bagaimana aku bisa menjelaskan kepada pembeli secara lisan jika aku gugup, dan kalimatku terbata-bata? Yang ada pembeli bisa kabur duluan.

Tapi, dengan adanya internet yang bisa menghubunganku sampai ke pelosok negeri ini, bahkan ujung dunia, tentu tak ada yang mustahil. Aku bisa turut memeriahkan keberagaman bisnis online. Ya, aku memang pemalu jika berhadapan secara langsung dengan pembeli. Tapi jika melalui sosial media, aku berani. Karena aku berbicara melalui tulisan, tanpa perlu menatap matanya. Dan tentu saja, selain cocok untuk seseorang yang pemalu seperti aku, bisnis online pun cocok untuk pebisnis pemula. Karena bisnis online tak melulu harus ada tokonya secara nyata. Bahkan tanpa mengeluarkan modal pun bisa. Ya, menjadi reseller atau dropshipper dari toko milik orang lain. Hanya saja, memang lebih nyaman dan aman berbisnis menggunakan modal sendiri.

Dengan modal nekad, beberapa lembar rupiah, dan hobi baru ... aku pun memulai bisnis online yang baru. Karena sebelumnya aku berjualan pulsa secara online, hanya saja tak berlangsung lama karena satu dan lain hal. Aku memulai bisnis online kembali dengan menjual buket bunga yang terbuat dari kertas, diawal tahun ini.


Aku tahu, bisnis online buket bunga kertas ini sudah banyak, dan ada di mana-mana. Tapi tak ada salahnya mencoba bukan. Aku memasarkannya melalui akun instagram baru, sosial media lainnya dan blog. Hasilnya memang belum seberapa, belum sebanyak toko online buket bunga kertas lainnya, tapi untuk seorang pemalu dan pemula sepertiku ... tentu saja menggembirakan. Karena pada akhirnya aku bisa berbisnis.


Kenapa aku tidak turut memasarkannya di online shop atau e-commerce yang terpercaya, yang biasa kupakai berbelanja? Yang lebih aman dari penipuan pelanggan dan bisa menjangkau pelanggan lebih banyak lagi? Jawabannya karena aku belum tersentuh untuk turut memasarkan bisnisku ini melalui e-commerce. Karena aku ingin merasakan pahit manisnya berjualan online melalui usaha memasarkan sendiri, dan meyakinkan konsumen bahwa tokoku bisa dipercaya. Malah, dibanding memasarkan melalui e-commerce, yang lebih aku butuhkan adalah belajar digital marketing. Karena dalam bisnis online, selain produk dan harga yang ditawarkan, digital marketing pun memegang peranan penting.

Di mana belajar dan kursus digital marketing yang terpercaya? Ada di DUMET School. Melalui kursus digital marketing di DUMET School aku akan belajar teknik Lead Creation. Teknik Lead Creation adalah cara meningkatkan pengunjung website dan membuat mereka tertarik dengan produk yang  dijual. Cocok sekali bukan, untuk aku yang pemalu dan pemula.

Nah, aku punya sedikit tips nih, untuk kamu yang mungkin punya permasalahan yang sama seperti aku. Ingin punya bisnis tapi pemalu. Ya, bisnis online saja, cocok deh buat kamu yang pemalu plus pemula. Karena kamu berinteraksi dengan pembeli tanpa harus bertatap muka. Tak punya modal? Jadi reseller dan dropshipper teman atau orang yang kamu kenal dengan baik. Atau bisnis onlinenya bisnis jasa keterampilan yang kamu miliki. Entah membuat artikel, sticker, template blog, banner blog dan banner lainnya, vector dan masih banyak lagi.

Dan yang harus diperhatikan terkhusus kamu yang berjualan barang adalah :
1. Tetapkan aturan cara pemesanan. Karena dalam bisnis, tak ada teman ataupun saudara. Semua sama, semua pembeli. Ini bisa meminimalisir pembatalan pembelian.
2. Jujur tentang detail barang
3. Pastikan rekening untuk menerima pembayaran bisa diakses secara m-banking dan e-banking untuk menghindari penipuan melalui bukti transfer palsu.
4. Packing barang serapi dan seaman mungkin untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan selama proses pengiriman.
5. Pastikan memilih jasa pengiriman yang terpercaya dan bertanggung jawab.
6. Terus pantau nomor resi pengiriman. Jika dinyatakan sudah tiba di tujuan, hubungi pembeli untuk memastikan pesanan sudah tiba dan tidak rusak.
7. Selamat mencoba berbisnis online wahai pemalu sekaligus pemula. Karena tanpa dicoba kamu tak akan pernah tahu hasilnya.

Kolaborasi Bisa Membuat Perubahan Semakin Cepat


Sumber gambar : wholelife.com
Pada hakekatnya, manusia sebagai makhluk individu dan sosial memang nggak bisa hidup sendiri. Butuh orang lain, setidaknya dalam ruang lingkup yang paling kecil, manusia butuh keluarga. Setelahnya bertetangga dan bermasyarakat. Nggak mungkin kan tiba-tiba bisa tumbuh besar sendiri, mengerti tentang ini-itu tanpa belajar dari orang lain.

Jadi, udah jelas dong, manusia butuh kolaborasi alias kerjasama dengan manusia lain untuk mempertahankan hidup. Dalam keluarga aja, orang tua harus bekerjasama untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Membesarkan sendirian? Bisa sih, tapi jelas lebih ringan jika dilakukan bersama-sama. Kolaborasi diluar itu, udah jelas banyak banget. Seperti kolaborasi antara bos dan karyawannya untuk memajukan perusahaan. Kolaborasi antara musisi, penulis buku, kolaborasi antara FinTech dan pihak bank, dan masih banyak lagi. Bahkan nih, di era digital sekarang ini, kolaborasi bisa dilakukan dari berbagai belahan dunia.

Pak walikota Bandung sendiri, kang Emil dengan prinsipnya yang "kurangi kompetisi, dan tingkatkan kolaborasi." Hasilnya, bisa dilihat sendiri kan, kota Bandung semakin maju dan cantik. Karena pemkot bekerjanya nggak sendirian. Pemkot bekerjasama dengan pengusaha, komunitas masyarakat dan media.

Dari kolaborasi juga, kita bisa berbagi ilmu, pemahaman dan pengalaman. Bisa menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan prosesnya semakin cepat dibandingkan membuatnya seorang diri. Begitupun di ranah dunia maya, termasuk aktivitas blogging. Sekarang udah banyak banget kan blogger yang berkolaborasi dengan blogger lainnya dalam membuat konten. Mereka nggak pernah kehabisan topik buat dibahas, karena berkolaborasi. Saling bertukar pikiran, pengalaman dan pendapat. Bahkan bisa melihat suatu peristiwa dari sisi yang berbeda, yang lebih positif tentunya.

Ada juga portal berita yang memberikan kesempatan kepada blogger untuk menayangkan artikelnya di portal mereka tapi diberikan link lengkap ke alamat blog yang bersangkutan. Itu termasuk wujud kolaborasi di era digital, saling mendukung, saling berbagi, saling menguntungkan.

Nggak hanya antara blogger dengan blogger, portal berita dengan blogger. Tapi blogger dengan komunitas blogger, blogger dengan pemerintahan, blogger dengan perusahaan. Pun sebaliknya. Udah banyak banget kolaborasi yang bisa dilihat. Dalam berbagi ilmu dan pengalaman, berbagi konten positif, seperti : memperkenalkan sebuah produk atau tempat berdasarkan pengalaman nyata, memajukan lingkungan, mendukung terciptanya keamanan lingkungan, memperkenalkan buku, pariwisata, melawan berita bohong, dan yang terbaru Kemenkes RI berkolaborasi dengan blogger, khususnya beberapa komunitas blogger di Jawa Barat untuk mendukung gerakan masyarakat hidup sehat.

Intinya, kolaborasi mempercepat proses dalam membuat perubahan. Semakin banyak individu yang bekolaborasi dengan baik dan penuh kesungguhan, semakin cepat tujuannya tercapai. Semakin banyak berkolaborasi, semakin banyak konten dan karya unik yang bermunculan. Berkolaborasi juga sama dengan belajar memupuk kebersamaan serta kepercayaaan. Memberikan kesempatan pada masing-masing individu untuk berpendapat sekaligus mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan.

Sumber referensi :
1. Merdeka.com
2. sehatnegeriku.kemenkes.go.id
22 Apr 2017

Tiga Jajanan Bandung Yang Bikin Kangen

Sekalipun bahan, cara pengolahan, dan bentuknya sama. Tetap saja cita rasanya berbeda, sensasi saat melahapnya pun berbeda. Mungkin karena faktor tempat dan pembuatnya. Mungkin juga karena cita rasa yang dulu belum bisa atau malah nggak bisa digantikan. Yang akhirnya selalu membuat aku terkenang, membayangkan, kangen kemudian merasa lapar.

Ya, ketiga jajanan yang akan kuceritakan ini sebenarnya mudah dijumpai di mana saja, termasuk diluar Bandung. Bahkan terkadang harganya lebih murah dan porsinya lebih banyak. Dibuat sendiri pun sebenarnya nggak susah-susah amat, tapi aku nggak mau repot sih, maunya tinggal makan aja. Soalnya entah buat sendiri atau beli di tempat lain, rasanya beda.

1. Cilok
Cilok alias aci dicolok. Jajanan yang satu ini memang sudah akrab dilidahku sejak kecil. Berbentuk bulat, kenyal, dikukus terus disiram saus kacang, bisa juga ditambah kecap. Rasanya lumer di mulut. Dan nggak cuma disiram saus kacang, sekarang ini udah ada cilok kuah.

Cilok original - cilok kukus - dok pribadi -tempat lain

Pedagang cilok memang ada di mana-mana, sampai di asong dalam bus antar kota juga ada. Tapi cilok yang paling ngangenin dan membekas di hati ya cilok goreng yang ada di jl. Setiabudi Bandung, letaknya depan Borma Setiabudi. Bisa milih juga, ciloknya mau disiram saus kacang atau bumbu kering. Rasanya enak banget. Bikin nagih. Ini cilok sampai ada fanspage, twitter sama IG-nya.

Cilok Goreng Setiabudi - sumber : fanspage cilokgorengsetiabudhi

2. Batagor
Ada kenyalnya, ada kriuknya, disajikan selagi hangat, dilumuri saus kacang ditambah kecap, sambal, diberi potongan timun dadu dan dilengkapi perasan jeruk. Aromanya makin menggugah selera.

Sumber gambar : wikipedia

Sama seperti cilok, pedagang batagor (baso tahu goreng) juga bisa ditemui di mana aja dan udah ada batagor kuah juga. Tapi entah kenapa yang paling membekas dan bikin kangen itu ya Batagor Bandung. Soalnya aroma sama rasa ikannya terasa dan enak banget. Udah gitu terjangkau di kantong dan bikin perut kenyang hati pun senang.

Jadi ingat sama Mang batagor depan kampus deh. Yang kalau nanya suka disingkat-singkat. Pir bung? Mau pake piring atau dibungkus? Tim Sam? Pake timun sama sambal nggak? Penyelamat banget kalau ngampus siang, perut lapar dan nggak mungkin ngantri di kantin.

3. Seblak Basah

Dok pribadi - buat sendiri di rumah

Jajanan yang terbuat dari kerupuk mentah dicampur rempah-rempah dan bahan pelengkap lainnya biar enak ini jadi salah satu makanan favorit sejak SMP. Bisa dibuat sendiri juga di rumah. Dan membuatnya memang dan nggak pake lama. Tapi, semenjak kenal seblak basah yang mangkal di depan puskesmas Sarijadi dari jam 17.00 sampai 21.00 (kalau belum habis), jujur aja aku jadi suka banget sama seblak basah yang di sana. Bikin nagih, apalagi yang pake brokoli atau jamur. Favorit banget deh. Ngantri lama sambil hujan juga rela-rela aja.

Ngomong-ngomong, kamu udah mencoba salah satunya belum pas berkunjung ke Bandung? Cobain geura, dijamin ketagihan dan bikin kangen.
18 Apr 2017

Fintech di Indonesia Beserta Contohnya


Holla! Minggu lalu tema LBI aku nggak mengerjakan lho #siapayangnanya. Selain nggak punya uang, kondisi badan juga lagi drop dan hidung nggak bisa dikondisikan. Berair mulu, takutnya kalau nekad pergi ke tempat makan, malah membuat orang lain jijay. Eh tema pekan ini temanya langsung ke masalah keuangan. Ciaat, berat.

FinTech atau kalau di mesin telusur mah Fintech. FinTech merupakan singkatan dalam bahasa Inggris dari. Financial Technology. FinTech merupakan inovasi teknologi di bidang keuangan. Seperti mobile banking dan e-banking yang kita gunakan dalam memudahkan transaksi perbankan. Selain itu FinTech pun semakin berkembang dan menjadi ladang bisnis online baru di Indonesia.

Keberadaan FinTech bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan, transaksi keuangan, dan meningkatkan literasi keuangan. Dan, perusahaan-perusahaan FinTech Indonesia didominasi oleh perusahaan startup.

FinTech Indonesia punya banyak jenis seperti startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan.

FinTech di Indonesia jumlahnya ada banyak. Iya, untuk yang tergabung di situs fintech.co.id aja ada 64 lho jumlahnya. Dan tentu saja dengan beragam jenis di atas. Belum lagi dari ulasan FinTech di id.techinasia.com. Dari banyaknya FinTech yang ada, yang aku tahu sih ada Doku, CekAja, KitaBisa dan UangTeman. Karena ketiganya sering seliweran iklannya di internet. Teus yang dua, pernah mengadakan lomba blog kalau gak salah #yabener. Dan baru tahu juga kalau Tokopedia, Bukalapak, dan Go-pay masuk dalam kategori FinTech.

Selain yang kusebutkan, FinTech lainnya yang ada di Indonesia, terus asli Indonesia adalah Modalku.co.id. Modalku menyediakan platform untuk mendukung pertumbuhan pengusaha dan bisnis kecil, serta mendirikan alternatif investasi yang menarik dan terpercaya untuk pemberi pinjaman. Termasuk dalam kategori FinTech Lending.

Iyes, modalku mendukung pertumbuhan UKM. Belum pernah nyoba sih aku mah. Da aku mah apa atuh masih bingung mau usaha apa. Bahaya kan nantinya kalau pinjem modal tapi nggak tahu buat usaha apa.

Nah sementara kalau butuh perencanaan keuangan (belum butuh aku mah, nggak punya penghasilan gede sih) bisa tuh nyobain finansialku.com. Atau mungkin kamu tertarik untuk mencoba salah satu startup FinTech di atas (semuanya). Sok mangga, silahkan.

Sumber gambar, referensi & informasi :
1. www.modalku.co.id
2. goodcall.com
3. www.finansialku.com
4. id.techinasia.com
17 Apr 2017

Ketagihan Membuat Bunga Kertas | DIY


Jadi nih, semenjak akhir tahun lalu, aku mulai ketagihan membuat bunga-bungaan dari kertas hvs. Dan nggak ada niatan buat jualan juga pada awalnya. Cuma sekedar pengen ngasih buket bunga ke temen deket  (yang wisuda) yang lebih awet daripada bunga asli tapi harganya terjangkau. Dan setelah ngubek IG sama tokopedia, harganya bikin aku pengen lambaikan tangan ke kamera. Hasil buket bunganya emang bagus-bagus sih, cantik. Wajar kalau mahal. Yang dari kain flanel apalagi. Mahal buat aku yang belum punya penghasilan tetap dan buanyak #tuhdacurhatdeui #maafin.

Akhirnya dengan berbekal mba-mba yang baik ngeshare cara membuat bunga kertas di blog yang simpel tapi cantik dari kertas warna. Baik hvs maupun kertas lipat. Aku beli bahannya. Udah nyoba sih yang kertas krep, cuma nyerah. Aku yang kurang sabaran dan tangannya mudah berkeringat ini jadi bikin kertas krep dengan warna tertentu luntur ke jari-jari dan hasilnya ya begitulah. Nih aku nyoba yang pake kertas krep. Mawar kuncup.


Dari tempat photo copy satu ke tempat photo copy lainnya di Cicalengka, aku cuma dapet empat warna hvs pastel (hijau,pink,biru,kuning) dan yang 70gr. Jadi agak tipis. Sekalian beli lem bakar (lem tembak). Nggak punya alat tembaknya jadi dibakar aja pake lampu tempel. Terus nggak nemu yang namanya floral tape sama tissue paper. Jadinya aku akalin pake kertas krep aja buat bungkus batang kawat sama bungkus buket bunganya. Terus beli plastik parcel bening polos, sama kawat tali. 

Ketika pertama kali mencoba sesuatu yang baru, aku pasti ribet sendiri. Dari mulai ngukur kertas, melipat, menggunting. Nggak fokus ngegunting hasilnya bisa nggak sesuai harapan. Ngukur kawat dan ngegunting kawat juga kudu sabar biar panjangnya sama. Terus heboh sendiri pas jari kena lem yang udah dibakar. Panas dan berdenyut. Tapi nggak lama sih, terus bisa dikelupasin tanpa ngerusak kulit. Nggak sejahat lem super lha ya.

Terus suka juga sama bau lem yang dibakar. Terus, karena dibakar, musti sabar juga. Soalnya kalau buru-buru jadinya item gitu lemnya (efek asep lampu tempel). Dan hasil bunganya juga jadi nggak cantik. Ada item-itemnya gitu yang artinya gagal. Setelahnya, si kawat dilapisi sama kertas krep hijau tua (sebagai pengganti floral tape). Dan yang paling bingungin adalah, membungkus si bunga jadi buket. Susah banget, hampir putus asa. Apalagi pas pasang plastik. Rasanya pengen nangis dipojokkan. Tapi pas udah selese, happy sih happy banget.


Nah si hasilnya ini kan aku posting di IG, terus dikasih caption "cuma iseng sih, kalau ada yang percaya dan minat boleh order kok). Dan akhirnya ada temen yang niat order buat bulan november apa awal desember gitu (udah rada lupa, sakitnya mah masih kerasa sih sedikit). Nggak mau ngecewain dong. Akhirnya uang yang sebenarnya buat jatah kuota bulanan aku beliin kertas hvs (warna ungu, lavender, merah), floral tape, pistol lem tembak, sama tissue paper.

Dan akhirnya dia batal pesen dengan alasan nggak bisa hadir ke wisuda temennya (yang tadinya mau dikasih bunga) karena ada acara keluarga. Ya aku mah apa atuh, pengennya marah, tapi nggak tega, nggak baik juga. Akhirnya gondok sendiri. Walau dia minta maaf dan aku bilang gak pa-pa (dalem hati mah tetep aja rada sakit apalagi sebelumnya udah nawar-nawar harga). Salah aku sih, harusnya minta dia transfer dulu biar nggak dibatalin. Wkwkwkwk. Dan nggak pa-pa selalu jadi senjata yang justru menyatakan keadaan sebaliknya kalau aku mah (yes, aku kenapa-napa. Aku rada sakit).

Tapi sakitnya kebayar sama kakak ipar yang pesen dua buket bunga. Tapi pengennya bunga yang mini-mini biar bisa ditaruh di pot bunga. Jadi mesti lebih sabar lagi kalau yang mini. Dan voila ...


Dan semakin sering bikin, semakin ketagihan. Semacam punya aktivitas baru yang seru. Yang bikin lupa kalau aku 3/4 nya pengangguran.


Akhir desember kemarin akhirnya beli beberapa warna lain dan stok bahan lainnya juga biar lebih gampang kalau ada yang pesen. Plus buka lapak di IG. Dan alhamdulillah masih sepi. Kadang suka mikir, aku emang nggak bakat dagang kayaknya #pemikiranmacamapaini.

Terakhir ada yang order, seorang sahabat. Buat ultah mamanya. Awal April kemarin. Ini dia.


Wahai kalian yang membaca blogpost ini, ada yang mau order juga, kah? Silahkan ceki-ceki di IG @handmade.gemaulani untuk update terbaru dan pilihan warna. Ordernya bisa via DM IG tersebut, line dan WA aku. Yang responnya cepet mah via WA sih. Tapi jangan iseng ya!!! Oh ya, by the way karena aku bungkusin pake dus. Otomatis kena volume yes. Beratnya mah ngga sekilo. Tuh kayak yang pesenan temen aku. Jadinya 3kg karena kena volume. Mau murah? Yang daerah nagreg sekitarnya mah, bisa ambil sendiri ke rumah.

8 Apr 2017

Memelukmu Dalam Mimpi

memelukmu dalam mimpi

Hari ini, malam ini ... tepat dua bulan kamu menghilang. Berulang kali dicari ke tempat biasa yang kamu kunjungi, kamu nggak ada, suara kamu nggak terdengar sama sekali. Dan selama dua bulan ini, suasana di rumah rasanya beda, ada yang kurang, ada yang kurindukan ... kamu.

Aku rindu, bercanda denganmu. Mengelus-elus kepalamu, mendengar suaramu, dibangunkan olehmu ... bahkan rindu gerakan kepalamu yang menyundul bunga kertas buatanku hingga botol yang kugunakan untuk menaruhnya terjungkal ke belakang bahkan beberapa kali terjatuh. Aku rindu berbicara padamu, rindu melihatmu melengos karena aku terlalu banyak bicara. Aku rindu, melihatmu meringkuk di salah satu sudut rumah. Aku rindu ditemani kamu saat tak ada orang lain di rumah. Aku rindu menggendongmu, memelukmu sembari mengajakmu bercermin.

Setiap detik aku berharap, kamu akan pulang. Mungkin kamu bukan yang pertama kali menghilang, tapi baru kamu yang menghilang dan membuatku terus terbayang. Bahkan kehadiranmu dalam mimpiku membuatku tak henti-hentinya berharap jika kamu akan pulang. Ya, pulang. Kuharap kamu pulang, kamu kembali. Kuharap, aku tak hanya memelukmu dalam mimpi, tapi kembali memelukmu secara nyata.

Buci, kuharap kamu masih hidup. Kuharap kamu baik-baik saja. Dan kuharap kamu menemukan jalan untuk kembali pulang. Karena aku rindu, semua rindu padamu. Buci, jangan lupa bangunkan aku di depan pintu, saat kamu ingin keluar, saat subuh menjelang ... seperti biasanya.

6 Apr 2017

Review Walls Cornetto Oreo

walls cornetto oreo

Gilang itu, anaknya sering banget jadi korban iklan. Iya, bawaannya suka penasaran kalau ada iklan es krim rasa baru terutama Walls Cornetto muncul di layar televisi. Padahal mah udah jarang nonton televisi, kebetulan aja pas nonton pas iklan #mutermuterkekgasing. Jadi, untuk menuntaskan rasa penasaran itu, dan kebetulan ada do it nya, aku pun membawa pulang satu pcs Cornetto Oreo dari Indomaret yang di Nagrog. Sekarang udah jadi ganda eh dua. Sebelah kanan dan kiri pom bensin. Tapi lumayan sih, jadi kalau mau bawa pulang es krim nggak keburu cair di jalan #okesekipmulaioot.

review walls cornetto oreo

Sampai rumah, es krimnya masih seger buger, belum mencair. Akhirnya di foto-foto dulu sebentar. Begini, jadi aku itu suka sama es krim perpaduan vanilla dan cokelat, terus suka (tapi bukan fans fanatik) juga sama semua varian rasa oreo kecuali rasa cokelat #lieurpan dan punya misi mencoba semua varian rasa walls cornetto #tinggalsaturasalagimissioncompleted.

kepingan cokelat walls oreo

Pas dibuka dan dirobek bungkus atasnya. Terlihatlah kepingan cokelat tebal bertabur biskuit oreo. Rasanya manis, agak pahit dan renyah gitu. Kebiasaan aku kalau beli Cornetto yang pake kepingan cokelat tebal pasti aku habiskan dulu si cokelat tebalnya.

cornetto oreo walls

Lanjut ke lapisan kedua yang sebagian besar ditutupi cone yang renyah (sama kek cornetto yang lainnya), ada es krim vanilla yang bertabur oreo. Creamy gitu dilidah, ada manis khas vanilla dan agak pahit khasnya oreo. Ngeblend. Apalagi sambil digigit conenya. Enyaak sih kalau menurut aku. But, nothing special, jangan berekspektasi terlalu tinggi.

Terakhir, tentu saja ditutup dengan ujung cokelat yang aku berikan pada Mama. Iyalah, pas tinggal setengah juga aku kasih ke Mama, soalnya udah laper banget pengen makan siang. Apa? Kamu mau komentar nggak sopan ngasih makanan bekas ke orang tua? Ish, Mamanya aja nggak pernah keberatan makan satu makanan tapi dibagi dua sama aku :P Lagian kalau beli dua pun malah bakal mubajir. Mama nggak terlalu suka es krim rasa vanilla dan nggak terlalu suka oreo.
5 Apr 2017

Hadiah Untuk Mama

Jangan salah paham, di sini aku tidak berniat untuk mereview tentang salah satu perusahaan asuransi. Aku hanya mengutip tagline nya yang "always listening, always understanding," untuk menceritakan tentang seseorang yang PALING AKU SAYANGI ... i called Mama. Perempuan yang dua puluh tiga tahun lalu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkanku ke dunia. Yang membesarkanku, merawatku, mendidikku, menyayangi dan mengkhawatirkanku. Ralat, tidak hanya aku, tapi juga kakakku beserta istrinya. Perempuan yang selalu tersenyum sekalipun isi hati dan kepalanya tengah berduka. Dan hanya akan menangis ketika kehilangan orang yang disayanginya, serta saat merindukan anak-anaknya.

hadiah untuk mama

Mama adalah harta terbesar yang diberikan Tuhan untukku. Walau seperti kata pepatah, tak ada manusia yang sempurna, begitupun Mama. Namun bagiku, Mama selalu berusaha menyempurnakan hidupku. Seperti penggalan lirik lagu "IBU" dari bang Iwan Fals, kasih sayang yang diberikan oleh Mama itu seperti udara, melimpah ruah, gratis, tak ada habisnya dan tak akan mampu untuk kubalas. Aku pun tak pernah ingin membayangkan atau berandai-andai jika kelak harus kehilangan sosoknya. Karena jika itu terjadi, aku tahu, aku yakin ... separuh jiwaku pun akan turut pergi bersamanya.


Jika ada yang bertanya mengapa aku menyayangi Mama, jawabannya mudah kok. Karena tak ada alasan untuk membencinya, dan tak ada alasan untuk tak menyayanginya, walau terkadang Mama terlalu berani dalam mengambil keputusan. Tapi aku tahu, Mama mengambil keputusan itu bukan tanpa alasan. Ya, seperti kata pepatah, "tidak akan ada asap, kalau tidak ada api." Kecuali asapnya, asap buatan.

Jika kalian ingin tahu alasan lebih lengkapnya mengapa aku menyayangi Mama, baiklah, akan kubagi alasan lainnya kepada kalian. Seperti yang kuungkapkan dalam paragraf awal, seperti yang kupilih sebagai judul blogpost ini. Mama itu always listening, always understanding. Ya, Mama adalah satu-satunya pendengar setia saat aku bahagia, sedih ataupun gundah gulana.Tak hanya pendengar setia, Mama selalu memberikan masukan dan solusi terbaik. Mama juga selalu mengerti apa yang kusuka, dan apa yang tak kusukai.


Selain always listening, always understanding, aku menyayangi Mama karena Mama adalah Guru terbaik dalam hidupku. Mama yang pertama kali mendidikku dan mengajarkanku banyak hal. Kemandirian, tatak rama dan sopan santun, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dalam bahasa Sunda, ada kata kah (diucapkan oleh perempuan), kulan (diucapkan oleh laki-laki), naon. Ketiganya mengandung arti yang sama, bisa iya, bisa ada apa. Nah, Mama akan menegurku kalau tak menggunakannya secara tepat. Ya, naon sah-sah saja jika diucapkan pada teman sebaya atau yang lebih muda dariku, walaupun kesannya agak kasar. Begitupun dengan enya dan muhun. Walaupun memiliki arti yang sama, Mama pasti menegur kalau penggunaannya tak tepat. Mama selalu berusaha mengajarkan hal-hal yang baik. Mama tak pernah bersikap keras dan mengekang anak-anaknya. Mama memberikan kepercayaan penuh. Jika marah, Mama tak akan memaki apalagi memukul. Mama hanya melotot, memanggil nama belakangku dengan intonasi sedikit tinggi dan terakhir mendiamkanku. Dan percayalah, ditak acuhkan oleh Mama itu, rasanya paling tidak enak.

Mama Motivator terhebat, pemberi semangat yang tak pernah padam. Jika aku mengatakan "aku gagal," Mama akan meralatnya dengan "bukan gagal, tapi belum berhasil," bisa dicoba lagi lain waktu. Mama juga selalu menunjukkan kepadaku untuk tidak menyerah selama masih ada waktu untuk memperjuangkan sesuatu.

Multitasking, seperti halnya gadget ... Mama juga multitasking. Bisa jadi ibu, bapak, kakak, sahabat dan teman dalam waktu yang bersamaan. Jadi, benar-benar tak ada alasan untuk tak menyayangi Mama.


Aku ingin menghadiahkan handphone baru, lebih tepatnya smartphone Xiaomi Redmi 4A dari Elevenia untuk Mama. Menurutku smartphone yang satu ini sangat pas untuk menggantikan handphone Mama saat ini. Handphone yang hanya bisa mengirim sms dan menelpon. Walau aku tahu, Mama tak ingin, tapi yang kutahu, Mama memerlukannya. Seperti yang pernah kualami, Mama mengalaminya saat ini. Saat di mana rekan-rekannya tak memiliki pulsa untuk membalas sms karena mereka bergantung pada aplikasi chat seperti WA, BBM, LINE dan kawan-kawannya. Dan itu memaksa Mama lebih sering mengeluarkan pulsa untuk menelpon. Dan you know what lha ya, biaya nelpon saat ini, apalagi beda operator itu tidaklah murah. Otomatis pengeluaran pulsa membengkak.


Selain mengurangi pengeluaran pembelian pulsa dan memudahkan Mama untuk menghubungi rekan kerjanya, aku harap dengan Xiaomi Redmi 4A ini, Mama dapat mengabadikan setiap momen penting dalam hidupnya, termasuk momen kelahiran cucu pertamanya bulan ini. Dan beberapa bulan berikutnya dapat menggunakan layanan video call untuk mengetahui pertumbuhan cucunya dan mengobati rindu karena tak dapat bertatap muka lagi setiap waktu. Karena Karawang - Nagreg cukup jauh dan melelahkan untuk ditempuh pulang-pergi dalam satu hari. Mengingat usia Mama yang menginjak kepala lima.

Kenapa aku pilih Xiaomi Redmi 4A? Percayalah, Mama tidak akan suka dibelikan barang yang harganya bisa dibelikan kebutuhan pokok selama satu bulan bahkan bisa lebih. Maka dari itu, aku memilih Xiaomi Redmi 4a yang harganya terjangkau tapi spesifikasinya gahar, tak murahan. Smartphone yang satu ini mendukung dual SIM dengan jaringan 4G LTE, android versi Marshmallow. RAM 2 GB yang memungkinkan Mama untuk melakukan multitasking. Kemudian memori internal 16 GB, Mama tak butuh memori eksternal yang kadang minta di format. Jadi tak akan membingungkan kalau kelak kami harus menjalani long distance relationship lagi. Kamera utama 13 MP dengan autofokus, kamera depan 5 MP, bisa menghasilkan gambar yang jernih dan tidak ngeblur. Baterai 3120 MAh, cukup kuat untuk dipakai seharian, cocok untuk Mama yang suka handphone dengan daya yang tahan lama.

Nah itulah cerita panjang kali lebar tentang orang yang paling aku sayangi, mengapa aku menyayanginya dan hadiah apa yang cocok diberikan untuknya. Kalau kamu, siapa yang paling kamu sayangi, mengapa dan hadiah apa yang ingin diberikan? Yuk share di kolom komentar. Atau membuat blogpost di blog kamu seperti aku. Karena masih ada waktu beberapa menit lagi nih sebelum lomba blog cerita hepi Elevenia di tutup hari ini.

By the way, aku mau memberikan sedikit info nih. Yuhu, ada tiga fitur yang aku suka banget di Elevenia. Pertama fitur grade member yang banyak keuntungannya, kedua fitur token yang nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah menarik setelah mencapai jumlah token yang sudah ditentukan. Ketiga fitur mengganti selisih kelebihan harga, sebanyak 110% kalau kita nemu harga barang yang lebih murah di situs lain. Klik, cari, hepi.


3 Apr 2017

Prediksi Tren Blogger Indonesia 2017


Tahukah kamu, tema pekan ini itu adalah tema pekan pertama tahun lalu yang sukses membuatku pengin duduk dipojokan dan lambaikan tangan ke kamera. Berat rasanya kalau disuruh memprediksi #jurusseribualasankeluarlagi. Eh iya, di paragraf pembukaan tema pekan ini, penyelenggara LBI 2017 nyuruh liat prediksi tahun lalu meleset atau ngga. Jawabannya nggak terlalu meleset #pedeamatya. Tahun lalu, aku memprediksi kalau beauty blogger, book blogger sama parenting blogger bakal ngetren. Dan menurut hasil pengamatanku yang nggak teliti-teliti amat #ehapasih. Beauty blogger sama book blogger beneran ngetren #bolehsorakinkalausalah.

Terus kalau prediksi tahun ini, yang bakal ngetren menurut aku apa ya? Hmm, menurutku prediksi tren Blogger tahun ini nggak beda jauh dari tahun lalu, yang bakal ngetren tahun ini adalah Book Blogger, Beauty Blogger, Travel Blogger and Techno Blogger. Alasannya? 

#BookBlogger
Kenapa aku memprediksi Book Blogger aka Bloger Buku bakal ngetren lagi tahun ini. Karena timeline twitter sama instagram penuh oleh postingan blog tour novel dan buku-buku baru di akunnya para Bloger Buku juga akun penerbit. Selain itu, nggak cuma blog tour di blognya Bloger Buku yang bersangkutan, sekarang udah banyak banget Bloger Buku yang nyari teman baca saat mereview sebuah novel atau buku bahkan ada yang memberikan kesempatan untuk daftar jadi host blog tour juga. Selain itu banyak banget yang ingin mengajak orang-orang untuk mulai gemar membaca. Dengan begini, otomatis Bloger Buku makin banyak dan bakal ngetren. Bahkan sejak tahun lalu hingga sekarang, salah satu peserta liga blogger tahun lalu udah sering jadi host blog tour lho, iyes ... Umi Marfa

#BeautyBlogger
Why? Sama halnya seperti Bloger Buku, menurutku tahun ini, Beauty Blogger bakal ngetren bahkan semakin hits karena banyaknya brand-brand kecantikan yang mengundang para Beauty Blogger untuk berpartisipasi. Terus nih, dengan banyaknya brand-brand ternama yang memasarkan produknya melalui blog masing-masing Beauty Blogger, makin banyak deh perempuan lain yang hobi make-up kepingin juga jadi Beauty Blogger. Makin banyaklah yang mereview berbagai produk kecantikan di blognya masing-masing. Nggak cuma review, para Beauty Blogger biasanya bikin tutorial make-up yang keren-keren, bikin pangling.

#TravelBlogger
Travel Blogger bakal ngetren karena, karena tahun ini banyak banget lomba blog yang temanya membahas tentang pariwisata dan kawan-kawannya yang berhubungan dengan jalan-jalan, liburan dengan hadiah yang bisa bikin kamu ileran. Selain itu makin banyak orang yang setelah berwisata, membuat blogpost tentang perjalanannya dan segala perintilannya.

#TechnoBlogger
Begini bukan sih nulisnya? #maafkan kalau salah. Kenapa aku memprediksi Techno Blogger ngetren juga tahun ini? Karena eh karena teknologi dan gadget sudah menjadi kebutuhan pokok kan bagi banyak orang, termasuk aku. Selain itu, brand-brand produk teknologi ternama udah banyak yang menggelar acara yang melibatkan blogger. Liat aja tuh review ponsel terbaru yang spesifikasinya bikin ngiler sama laptop gaming yang harganya bikin melongo, karena sama kayak harga mobil.

Ini cuma prediksinya aku lho ya. Aku mah apa atuh, masih awam. Jadi nggak usah terlalu diseriusin ya. Prediksi mah bisa tijalikeuh eh meleset. Apa pun tren blogger tahun ini, aku mah tetep blogger gado-gado. Dan blogpost isinya tjurhatan tentang banyak hal. Sekian dan terima kasih.
2 Apr 2017

Bagian Dari Sejarah #MDPV_NET


Ya, aku belum berhasil mencapai finish untuk menjadi bagian dari keluarga besar NET. Mediatama Televisi Indonesia. Boro-boro finish, next step aja belum berhasil lolos. Tapi, setidaknya nggak kalah sebelum berperang, nggak nyesel udah datang. Karena dari setiap kegagalan alias belum berhasil itu, selalu ada pembelajarannya. Seperti yang kuceritakan di blogpost sebelumnya Akibat Nggak Sedia Payung Sebelum Hujan

Jadi, semenjak lulus aku masih terus mendambakan ingin bekerja di salah satu stasiun televisi. Sayangnya, nggak semua stasiun televisi menerima lulusan D3 dan tanpa pengalaman di dunia broadcasting atau sesuai dengan posisi yang dilamar. 2013 pernah ikut tes di televisi tetangga sebelah, tapi ya itu ... belum lulus. Dan di 2013, aku ketinggalan info soal MDP 1 NET. 2014, MDP 2 NET yang digelar di beberapa kota termasuk Bandung, aku kepingin ikut cuma kondisinya lagi terikat kontrak kerja dan nggak enak kalau mau ijin. Iyes, tes CPNS aja bersyukur dapetnya hari minggu, walau kurang beberapa poin untuk lolos dalam posisi yang dilamar, eh #outoftopic nya mulai deh. 2015 dan 2016 aku ke mana? Kok nggak daftar, aku kehilangan keberanian buat daftar ke Televisi Masa Kini yang semakin Kece. Masih dalam tahapan meyakinkan diri, yakin mau kerja di dunia pertelevisian yang jam kerjanya berubah-ubah? Dan tahun ini, aku berani, aku yakin, aku bisa, aku mau. Tapi daftarnya tetep di akhir #sorakinbolehkok. Aku daftar tanggal 16 Maret 2017 dan nggak terlalu berharap bakal di undang buat psikotest. Why? Karena secara usia udah 23 menuju ke 24 (Walaupun maksimal usianya 27 lho buat daftar NET MDP V), terus beberapa universitas udah menggelar wisuda dan banyak lulusan Sarjana. So, aku yang D3 dan usianya mulai maksimal buat lamar-lamar kerja di jenjang D3 cuma bisa doa dan tabah.

18 Maret jam 18.22 WIB, aku lagi mantengin blog kalau gak salah ya bener ya #apasih. Ada e-mail masuk dari NET. Recruitment. Rasanya happy iya, bingung juga iya. Karena lokasi tesnya di Sentul International Convention Centre, Bogor. BOGOR. Langsung mikir, di Bogor bisa numpang nginep sama siapa ya? Eh, tapi aku kebagian Batch 2 sih, jam 13.00 WIB, cuma diharapkan datang minimal dua jam sebelum tes. Bisalah ya kalau langsung dari Bandung, naik bus MGI atau Travel. Tapi karena takut Rancaekek banjir dan kemungkinan macet di tol, akhirnya milih ke Karawang dulu aja .... cerita lengkapnya di sini ya

Aku sampai sebelum dzuhur. Dan udah rame banget. Pintu masuknya dibagi per nomor peserta.


Tunggu, ada yang kelewat. Beberapa hari sebelumnya ada kakak senior yang dulu Internship bareng. Ternyata dia daftar dan dapet undangan psikotes. Sayangnya batch 1 jam 09.00, jadi nggak bisa bareng deh. Waktu liat nomor peserta kakaknya yang masih 1500 an aku langsung kaget liat nomor pesertaku sendiri. Gila, 22.678. Dan aku pikir berhenti di 30 atau 35ribuan. Nyatanya hampir 50ribu lho. Buset, udah kayak mau daftar CPNS aja ini. Aku ngikutin walk in interview perusahaan lain sama job fair aja nggak sebegininya deh. Banyak banget yang pengen masuk NET. Tapi aku suka sama nomor ini, walaupun belum berhasil #ketawabolehkok.

Pas ngantri di depan pintu gitu, sinyal internet Indosat udah mulai timbul tenggelam. Aku ngirim WA ke kakak senior sama ke teteh aja susahnya minta ampun. Sekitar jam setengah satu pintu dibuka dan harus berbaris dengan sabar. Setelah tas dibuka dan dipastikan nggak ada makanan atau minuman berwarna yang terbawa masuk, peserta baris lagi di pintu masuk selanjutnya, dan nunggu beberapa saat.



Pintu masuknya pindah ke gate 5. Di sana dikasih kertas pauli dan kertas tes kepribadian. Pas masuk, kukaget. Lho kirain bakal duduk di deretan kursi bawah, ternyata harus ke atas. Di dalem udah penuh lho, padahal diluar masih banyak. Setelah semuanya duduk dan CEO NET. hadir, yay, Pak Wishutama Hadir di atas panggung, ngasih sambutan dan semangat. Terus ada pak Triawan Munaf selaku kepala Badan Ekonomi Kreatif. Jadi berasa bukan mau ujian, rasanya kek kuliah umum tapi lebih seru dari kuliah umum #ups. Ada sesi tanya jawabnya juga. And you know what, yang daftar ke #MDPV_NET ini kata Pak Wishutama jumlahnya sekitar 50ribu orang. Dan yang diundang ke tahapan psikotes sebanyak 30ribu. Lumayan ya, eneng nyangkut di 30ribunya. Dan nggak cuma lulusan D3 sama S1. S2 sama S3 juga ada lho. Super yaaa. Dan yang perlu digarisbawahi, nggak semua yang daftar itu fresh graduated. Banyak yang udah pengalaman, nggak semua di media sih. Terus ada yang udah kerja juga di perusahan lain. Sementara aku, fresh graduated bukan, pengalaman kerja seuprit dan nggak usah diterusin curhatnya.


Setelah selesai sambutan, pembawa acara suruh pisahin kertas ujian sama papan dada. Lha? Ternyata itu buat batch 1. Batch 1 belum keluar. Pantes aja pak Triawan Munaf tadi bilangnya selamat bagi batch 1 yang telah menyelesaikan tes. Udah hampir setengah dua dan Batch 1 baru keluar.



Setelahnya, batch 2 yang udah di dalam ruangan diminta turun, mengisi kursi bagian tengah dan bawah. Setelahnya batch 2 yang sebagian masih tertahan di luar akhirnya masuk. Terus ditampilkan bintang tamu dari para pemain The East. By the way, kepala divisi di The East udah ganti ya kemarin #mulaioutofthetopic lagi. #TeamGista sama #TeamKarin lengkap. Yup, dari Tanta Ginting, Sahira Anjani, Laura Theux, Gista Putri, Karina Salim, Twindy Rarasati sama yang jadi Mas Gito, nama aslinya siapa ya? Twindanya juga ada di luar gedung SICC tadi bareng kru NET. yang cantik sama ganteng-ganteng lainnya. Yang batch 1 sih bintang tamunya dari Ok-Jek. Eh iya, tesnya sendiri dimulai jam setengah empat apa jam empat, aku lupa #maafya. Tesnya pauli dan kepribadian. Dan pauli ini, udah berusaha buat stabil tetep aja grafik aku ada yang turun sedikit.

Tes selesai sekitar jam setengah lima. Kirain langsung pulang, ternyata pak Wishnutama hadir lagi. Dan yang kali ini bener-bener deh, whua, bapaknya ramah banget bahkan sabar banget menjawab pertanyaan dari salah satu peserta yang pertanyaannya muter-muter dulu #eh. Sampai pada presentasi tentang NET. Dari awal berdiri, tentang seragamnya yang jadi trendsetter, program Just Duet yang real idenya punya NET. bikin tertarik pihak televisi luar negeri. NET. yang punya banyak aplikasi untuk menjaring penonton dari generasi Milenial. NET. 3.0 yang asli kece badai bikin merinding diputerin Jessie J lagi perform sampai wamilnya MDP-MDP sebelumnya. Dan semua berakhir jam tujuh malam kurang sedikit.

Pokoknya dari sini aku dapet banyak pembelajaran, motivasi dan ilmu yang berharga. Banyak banget peserta dari luar pulau Jawa yang dateng, bahkan ada yang belum sembuh total tapi tetep berangkat buat ikut tes. Ya, mereka aja semangat dateng dari jauh, aku juga harus semangat, terus semangat meskipun belum berhasil ke tahapan selanjutnya. Seenggakya jadi bagian sejarah dari #MDPV_NET yang warbiyasa.

Sebagai manusia, aku cuma bisa berencana, berusaha, berdoa ... dan selebihnya, skenario kehidupan, alur cerita kehidupan mau dibawa ke mana, Tuhan yang paling berkuasa atas itu semua. Maha Besar, Maha Mengetahui. Percaya aja, sama rencana Tuhan yang jauh lebih indah.