Review Kopi Torabika Duo

By Gemaulani

Apa yang terjadi ketika iklan di tivi tentang sebuah produk begitu menarik? Ya tentu saja aku jadi ikut tertarik. Tapi tak jarang iklan berbanding terbalik dengan kenyataan. Karena kenyataan tak seindah yang dibayangkan.
Akhir-akhir ini banyak sekali iklan kopi instan berseliweran di tivi, terlebih bila produk tersebut menjadi sponsor di banyak program televisi. Salah satunya Torabika Duo (kemasan terbaru) yang memiliki tagline : lebih berani kopinya. Ini dia penampakan bungkusnya. Yang katanya bikin melek dan fokus. Kesan pertama sebelum mencoba ya mikirnya sama aja kali kopi item mah kadang bikin melek kadang nggak mempan alias tetep ngantuk.
 
Dan kesan pertama itupun hancur lebur ketika mencoba sendiri produk ini. Torabika Duo ini terbuat dari biji kopi pilihan yang ditanam di tanah vulkanis *kata iklan. Torabika Duo merupakan perpaduan antara kopi Arabika Aromatik dan Robusta terbaik ditambah takaran gula yang sempurna *dari web nya (harap maklum kalau salah mengartikan, tak pandai lah aku berbahasa Inggris).

Itulah tampilannya. Hitam pekat, ya iyalah namanya juga kopi item ditambah gula. Aromanya harum, cukup mengugah buat di minum. Perpaduan antara gula dan kopinya pas. Gak terlalu manis dan pahit. Jadi kopinya nggak kalah sama gulanya.
Di tiga puluh menit pertama iya sih belum terasa perbedaannya, masih nguap-nguap ditambah mata yang berembun. *hah kok sama aja ya? 
Etdah begitu tiga puluh menit berlalu dan kebetulan aku memang butuh melek malam itu. Efek Torabika Duo ini maha dahsyatnya. Melek sampe pagi, siang, sore, malem, pagi lagi dan baru tidur keesokan siangnya. Mata nggak bisa merem, nggak nguap, nggak ada efek pusing karena kurang tidur. Tapi ya tetep badan pengen istirahat dong.
Karena eh karena pertama kali nyoba dan efeknya dahsyat luar binasa. Besoknya pas minum lagi dikurangin deh jadi setengah gelas. Biar meleknya gak terlalu lama. Tapi aku seneng karena iklannya gak nipu sih kalau untuk aku pribadi. Beneran … iklan sesuai kenyataannya.

Leave a Comment