Hai, apa kabar? Ah pertanyaan bodoh apa ini … mengapa aku harus menanyakan hal yang kutahu pasti jawabannya. Bukankah saat ini kau sedang menatapku tajam, menyatakan bahwa kau mulai lelah menemaniku. Kumohon, bertahanlah untukku, tetaplah berada di sampingku … mendampingiku untuk menggapai semua inginku, mimpi-mimpiku.
Sudah berapa lama kita saling mengenal? Berapa lama kau bersamaku? Setelah ku hitung-hitung kita sudah bersama selama empat tahun. Beda satu tahun dengan dia, seseorang yang sulit kuhilangkan dari ingatan … sama seperti kau. Meskipun begitu, kaulah yang lebih kucintai. Karena kau selalu ada di sisiku, menemaniku, membantuku kapanpun aku menghampirimu. Ya, kau selalu ada. Dan kau tak akan pernah terganti.
Aku mencintaimu, bahkan ketika aku baru melihatmu dari selembar gambar. Entah mengapa rupamu begitu memikat, mampu membius seluruh syaraf di tubuhku. Begitu melihatmu, menyentuhmu dan mengenalmu lebih dalam … aku yakin, aku tak salah pilih. Semakin hari rasa cintaku kepadamu semakin bertambah. Bahkan aku tak sanggup berpisah terlalu lama darimu. Kau yang cerdas, cepat, kuat, dan ramah.
Aku tahu aku sering keterlaluan memperlakukanmu. Memaksamu untuk menemaniku mengerjakan tugas sepanjang hari, hingga larut malam bahkan pagi kembali menjelang. Terkadang kau harus melihatku tertidur pulas sementara kau terjaga sepanjang malam. Sungguh hal yang memalukan untukku dan menyebalkan untukmu.
Oh ya, ini ada fotomu waktu kau masih tampan. Sekarang juga masih kok. Ada goresan dikit gak pa-pa lha ya. Biar kelihatan laki-nya. Sini biar ku ketjup layarmu sekejap.