
Sekarang, atau sepuluh tahun lagi. Kenapa aku beri judul demikian? Karena selama hidup, mau berusaha dan berdoa, apapun keinginanku, kelak pasti terwujud satu persatu. Jika tidak hari ini, mungkin besok atau lusa atau beberapa tahun ke depan. Terkadang yang sudah ku rencanakan bisa berubah dalam sekejap sesuai kehendak Tuhan.
Sekarang kuanggap sebagai sisa bulan dalam tahun ini.
Tadinya ingin menuliskan lima tahun lagi, tapi lima tahun terlalu sebentar
untuk keinginan yang cukup banyak. Dan terlalu bosan untuk menuliskan apa yang
aku inginkan dalam lima tahun ke depan. Iya, pertanyaan lima tahun ke depan
kamu mau seperti apa sudah sering di jawab dalam sesi wawancara kerja.
1. Mendapatkan pekerjaan yang cocok
1. Mendapatkan pekerjaan yang cocok
“Kamu yakin dengan keputusan kamu? Karena
kami membutuhkan orang yang sejak awal menyukai pekerjaan ini, bukan orang yang
bisa. Orang yang suka akan selalu berusaha, belajar dan belajar lagi. Tapi
orang yang bisa tapi tidak suka, itu akan menyulitkan dirinya sendiri.”
Itu potongan
kalimat pewawancara di salah satu konsultan IT kecil yang pada akhirnya aku
resign dari sana. Iya, aku tidak mau lagi memaksakan diri untuk sesuatu yang
tidak aku sukai. Sejak masuk SMK yang awalnya ingin Multimedia atau Otomotif
tapi malah masuk Teknik Komputer dan
Jaringan. Kemudian ingin kuliah Design Engineering malah masuk Teknik Informatika.
Dan terakhir saat memilih masuk konsultan IT karena tidak ingin keluarga malu
oleh tetangga karena menganggur di rumah. Setiap hari, setiap berangkat kerja …
semuanya terasa menjadi beban. Iya, bukan pekerjaan ini yang aku inginkan.
Semakin memaksakan diri, semakin aku ingin berhenti. Dan pada akhirnya aku
memang berhenti.
Mendapatkan
pekerjaan yang cocok dan sesuai keinginan memang tidak mudah. Setiap kali
wawancara pastilah basic dari jurusan Teknik Informatika yang dipermasalahkan.
Tapi aku yakin, selama aku mau berusaha dan Tuhan mengijinkan, aku pasti bisa
mendapatkannya. Meskipun perlu waktu yang lama. Saat ini usaha yang aku lakukan,
masih terus mendaftar dan mengirimkan lamaran pada beberapa perusahaan juga
mengikuti tes.
2. Menjadi Penulis
Sejak SMP aku senang menulis naskah drama pendek, namun jarang aku publikasikan kepada teman-teman. Dulu aku sangat pemalu dan takut ditertawakan. Masuk SMK aku mulai belajar membuat novel yang isi dan penulisannya masih super semrawut tapi aku sudah berani membiarkan teman-teman membacanya. Aktifitas itu terhenti dan baru dimulai lagi saat kuliah semester dua. Tapi aku lebih menyukai menulis cerpen. Mengikuti lomba pun masih gagal dan gagal lagi. Sebelum resign dari pekerjaan sebagai calon programmer … aku mengikuti sebuah lomba dari penerbit indie dan lolos. Sejak saat itulah aku berani kembali bermimpi untuk menjadi seorang penulis.
2. Menjadi Penulis
Sejak SMP aku senang menulis naskah drama pendek, namun jarang aku publikasikan kepada teman-teman. Dulu aku sangat pemalu dan takut ditertawakan. Masuk SMK aku mulai belajar membuat novel yang isi dan penulisannya masih super semrawut tapi aku sudah berani membiarkan teman-teman membacanya. Aktifitas itu terhenti dan baru dimulai lagi saat kuliah semester dua. Tapi aku lebih menyukai menulis cerpen. Mengikuti lomba pun masih gagal dan gagal lagi. Sebelum resign dari pekerjaan sebagai calon programmer … aku mengikuti sebuah lomba dari penerbit indie dan lolos. Sejak saat itulah aku berani kembali bermimpi untuk menjadi seorang penulis.
Usaha yang aku
lakukan saat ini adalah, terus mengasah kemampuan menulis dan belajar teknik
menulis serta penulisan kalimat yang benar juga mengikuti beberapa lomba
menulis. Dan mulai kembali menulis naskah novel yang sejak lama mengendap di
folder komputer. Dan menyesuaikan tulisanku dengan syarat-syarat dari penerbit,
entah besok atau lusa akan kukirimkan. Jika gagal, akan kucoba lagi.
3. Membahagiakan kedua orangtua
Jika aku sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, Aku ingin sekali membahagiakan kedua orangtua. Meskipun tak akan pernah mungkin bisa membalas semua yang telah diberikan kepadaku, setidaknya aku ingin melihat mereka bahagia dan menikmati hari tuanya tanpa perlu bekerja keras lagi.
3. Membahagiakan kedua orangtua
Jika aku sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, Aku ingin sekali membahagiakan kedua orangtua. Meskipun tak akan pernah mungkin bisa membalas semua yang telah diberikan kepadaku, setidaknya aku ingin melihat mereka bahagia dan menikmati hari tuanya tanpa perlu bekerja keras lagi.
Sekarang,
mungkin belum bisa memberikan kebahagiaan berupa materi. Tapi sebisa mungkin
selalu berusaha meringankan pekerjaan di rumah.
4. Berwirausaha
4. Berwirausaha
Terlalu lama
menganggur dan menggantungkan diri pada penghasilan berjualan pulsa elektrik
yang tidak seberapa membuatku ingin berwirausaha. Inginnya membuat souvenir-souvenir cantik
untuk acara pernikahan dan ulang tahun. Tapi berwirausaha kan butuh modal, jadi
harus menabung sedikit demi sedikit. Tapi sudah mulai membuat design manual dan
mencari informasi bahan.
5. Melanjutkan pendidikan
Pendidikanku
baru sampai Diploma 3 dan aku belum merasa puas. Meskipun tidak menyukai bidang
Teknik Informatika terutama Pemrograman dan Jaringan Komputer, untuk alih
jenjang aku akan memilih bidang yang masih terkait dengan Teknik Informatika namun
bagian pemrogramannya lebih sedikit. Apa itu? Rahasia. Siapa tahu aku berubah pikiran,
siapa tahu kelak aku berubah pikiran dari tidak suka jadi suka. Siapa tau juga
akan memulai semuanya dari awal. Mengambil jurusan yang aku suka. Ini akan aku
wujudkan setelah mendapatkan pekerjaan. Iya, aku tidak mungkin mau membebani
mama lagi.
6. Menikah dan mempunyai keturunan
Ya, aku tidak pernah tahu kapan rejeki, jodoh dan kematian akan datang. Tapi selama masih hidup dan seiring bertambahnya usia, tentu aku ingin menikah. Dan aku tidak tahu si jodoh datangnya kapan. Bisa saja aku memutuskan untuk menikah di usia 25, tapi kalau pas 23 sudah ada jodohnya gimana? Masa mau nolak. Jadi entah tahun depan, entah dua tahun lagi atau berapa tahun lagi … aku ingin menikah. Ya kalau sudah menikah, jelas ingin mempunyai keturunan.
6. Menikah dan mempunyai keturunan
Ya, aku tidak pernah tahu kapan rejeki, jodoh dan kematian akan datang. Tapi selama masih hidup dan seiring bertambahnya usia, tentu aku ingin menikah. Dan aku tidak tahu si jodoh datangnya kapan. Bisa saja aku memutuskan untuk menikah di usia 25, tapi kalau pas 23 sudah ada jodohnya gimana? Masa mau nolak. Jadi entah tahun depan, entah dua tahun lagi atau berapa tahun lagi … aku ingin menikah. Ya kalau sudah menikah, jelas ingin mempunyai keturunan.
Karena dalam
ayat-ayat Al-Qur’an sudah dijelaskan perempuan yang baik untuk laki-laki yang
baik pula dan sebaliknya. Maka sebisa mungkin aku sedang belajar memperbaiki
diri, agar seseorang di sana pun sedang melakukan hal yang sama.
Nah itulah beberapa
keinginanku dari sekarang hingga sepuluh tahun kemudian. Kalau kalian ingin
apa? Masih ada waktu buat ikutan GA-nya lho sampai tengah malam nanti.
Wihh perencanaan yang mateng tuh. bener banget tuh tgerlebih dahulu kita harus bahagiain kedua orang tua yang susah payah mengurus kita sampai bisa seperti ini :)
ReplyDeleteiya, kebahagiaan orangtua mah nomor satu :)
Deletebagus tuh perencanaanya, semoga tercapai semua. Amin
ReplyDeleteterima kasih, aamiin :)
Deletesemoga sukses sampai akhirat ya gilang aamiin...selamat sampai surgaNya Allah aamiin
ReplyDeleteaamiin ya robbal alamin. terima kasih atas doanya :)
DeleteSemoga yang dicita-citakan tercapai yak. Semangat!!! Kalau niatnya baik, pasti akan diberkahi. Apalagi niat membahagiakan orang tua.
ReplyDeleteaamiin ya robbal alamin. terima kasih mba Levina :) pasti semangat :)
DeleteSemoga segera terwujud ya kak :)
ReplyDeleteAamiin, terima kasih de :)
DeleteGeeeee, selamat yaaa, kamu menang juara 3 loh :D
ReplyDeleteSemoga goalsnya tercapai ya sayaang.
Tengkyuu Intan :) aamiin ya robbal alamin
Delete