29 Nov 2016

Mengurangi Rambut Rontok


Sebel ngga sih kalau rambut kamu rontok dan semakin hari semakin banyak. Mungkin lama-lama bisa botak. Malah aku sempet parno. Jangan-jangan aku kena kanker #kebanyakannontonsinetron. Seolah tak cukup cuma rontok aja, rambut juga kasar dan susah diatur. Parahya lagi bau apek. Hwaa, akhirnya pengen nangis dipojokkan.

Jadi, ceritanya ... setelah memutuskan pakai kerudung, rambut rontokku semakin banyak. Kenapa coba? Pertama, rambutku yang sebahu ngga mungkin digerai begitu saja. Selain gerah, takut rambutnya keluar dari dalam kerudung. Alhasil ya diikat lah rambutku. Terus ditutupin kerudung selama belasan jam. Padahal rambut juga butuh bernapas.

Bulan oktober lalu, dan bulan ini aku mendapatkan kiriman Dove Total Hair Fall Treatment dari Home Tester Club Indonesia. Isinya shampoo dan conditioner. Coba kamu ulang bacanya. Ada yang aneh ngga sih? Iya, aku dapet kiriman produk yang sama dua kali. Padahal ya, pas dapet telepon dari kantor jasa pengiriman yang dipercaya Home Tester. Aku dengernya : "Ada produk ponds untuk mba." Tapi yang dateng malah dove again. Well, no problem. Mungkin telingaku rada puyeng.


Aku mulai dari penampakannya ya. Pertama, kiriman shampoo plus conditioner dove yang sekarang dipakein bungkusan jadi lebih syantiek dibandingkan kiriman produk dove terdahulu. Kedua, dove masih tetep elegan dengan botol berwarna putih yang dipadukan warna keemasan kali ini. 


Untuk shampoo warnanya ala putih susu kental manis. Sementara untuk conditionernya putih dan lebih padat. Aromanya, jujur aku kurang suka. Apalagi pas rambut masih basah. Agak menyengat. Tapi setelah kering sih jadi lumayan wangi. Uji produk dove ini, untuk membuktikan beneran ampuh dan tidaknya itu selama dua minggu. Yang artinya mengurangi rambut rontok dalam dua minggu. Ampuhkah? Jawabannya iya. Cukup ampuh untuk dua minggu pertama (4 kali keramas). Rontoknya mulai berkurang, dan rambut jadi halus serta mudah diatur. Ibaratnya ya, kalau kamu punya kutu. Itu kutu pasti ngga tahan pengen cari rumah baru karena takut tergelincir #ngomongapasih. Setelah dua minggu, aku lebih takjub lagi sih. Jadi ngga takut sama sisir model begini.


Dulu anti banget sama sisir begini, soalnya bikin sakit hati pas liat rambut rontok banyak banget. Sukanya sisir yang panjang dengan gigi jarang.
Untuk kamu yang mempunyai masalah rambut rontok, mungkin bisa cobain Dove total hair fall treatment ini. Siapa tahu jodoh sama rambutnya. Kalau ngga jodoh, carilah jodoh yang lain.

21 Nov 2016

Nostalgia Soal Pokemon

giveaway pokemon

Aku ngga mainan pokemon go ... jadi ngga punya kisah ngejar pokemon kemudian ketemu mantan terindah. Jadi, di sini aku bakal nostalgia ke masa lalu aja. Alkisah, di jaman aku masih berseragam putih merah. Pokemon merupakan salah satu tontonan wajib di hari Minggu pagi eh menjelang siang di televisi swasta yang logonya ikan terbang. Sampai-sampai berusaha meniru suara Pikachu kalau lagi ngamuk Pikachunya. Pika-Pika-Chu! Dan ketawa-tiwi pas tim Roket dibuat gosong sama Pikachu. By the way, rambut cewek yang ada di tim roket indah deh, kayak iklan shampoo #gagalfokus. Skip. Aku juga sering berkhayal, seandainya aku punya Pikachu beneran. Punya koleksi pokeball yang banyak juga. Dan aku udah bikin semacam list untuk menceritakan soal Pokemon di sini.

nostalgia soal pokemon

Kalau kemarin sempet heboh demam main pokemon go, sampai-sampai ada bule yang tanpa sadar masuk kandang loreng-loreng. Dulu, aku sama kakakku juga heboh pas chiki ball berhadiah tazos pokemon. Yang tadinya kalau mama pergi-pergian minta dibeliinnya susu kotak atau es krim, mendadak maunya chiki ball edisi tazos pokemon. Kadang ngedumel sih karena isi tazosnya Ash lagi Ash lagi, padahal pengennya pikachu yang banyak. Tazos-tazos itu kita koleksi sampai jadi satu toples ukuran sedang. Dan berakhir dengan disumbangkan mama ke anak tetangga pas aku SMP. Pokoknya sedih kalau diceritain mah.

Masih sama kayak sekarang ini, kalau tayangan kartun lagi booming ... banyak benda-benda bertemakan kartun itu. Mulai dari tas, bantal, tempat pensil, pensil, boneka, gantungan kunci/tas, sampai sendal temanya pokemon. Dan mama, tanpa diminta membelikan aku gantungan Pikachu plus sendal karet warna biru.

Tanpa disadari, karena Pikachu yang always ada di setiap episode dan mama kadang ikut nonton. Atau aku yang kebanyakan ngomongin pikachu ke mama? Setiap aku bilang pokemon, pasti mama ingetnya Pikachu. Padahal pokemon kan bukan Pikachu doang. Aku punya beberapa pokemon favorit, itu lho yang tertera di gambar sebelumnya. Pokemon-pokemon yang menurutku ngegemesin : Pikachu, Eevee, Togepi, Ditto, dan pokemon yang suka sing a song ... Jigglypuff. 

Dan, pas nonton video pokemon fusion Bang Roll di youtube. Aku susah mingkem. What? Pikachu digabungin sama tiga pokemon lain yang hasilnya itu tuh kayak di banner giveaway. Menurutku jadi tetep unyu gemesin dan gagah. Namanya jadi Pikacharquirtlesaur. Belum lagi, ada pokemon fusion bikini bottom. Sumpah, aku penasaran kenapa Bang Roll bisa kepikiran gabungin pokemon sama penghuni bikini bottom.

Selain pokemon favoritku, Pikachu ... Eevee juga digabungin di pokemon fusion Eevee Squad - special Eevee. Yang ini penggabungannya satu-satu sih, ngga kayak Pikacharquirtlesaur. Nih, kukasih liat videonya di sini.



Favoritku di sini, Eepoke sama Eenine. Di Eepoke, coba liat ... jadi muka gembil, dan mbahenol. Sementara Eenine, Eevee makin keliatan gagah, tamvan. Gara-gara liat pokemon fusion Bang Roll. Aku jadi ngebayangin kalau Togepi digabungin sama Jigglypuff dan Ditto. Hmm ... bakal kayak gimana ya hasilnya? Kalau kamu yang baca ini, suka pokemon juga nggak? Coba sebutin suka yang mana?
16 Nov 2016

Aku yang Melawan Arah

melawan arah

Akhir-akhir ini aku sibuk ... sibuk dengan pikiranku sendiri. Sibuk berpura-pura jika aku baik-baik saja. Dan entah mengapa aku ingin menulis tentang RINDU. Satu kata yang jika dipendam membuat dada ini terasa sesak.

Mungkin ada di antara kalian yang tak menyadari, ketika memutuskan pergi tanpa mengucap kata perpisahan. Tanpa mengatakan selamat tinggal, aku pergi, jangan ditunggu ... aku tak akan kembali. Diam-diam ada yang menunggu dan berharap kalian kembali. Diam-diam merindu tanpa berani berkata jujur bahwa dia rindu.

"Kuputuskan untuk berbalik melawan arah, menepis rindu yang menyelimuti kalbu. Kembali ke tempat semula. Di mana hanya ada aku dan keheningan ... tanpa kamu."

Caption ini pernah aku tulis di instagram. Ya, ini kutulis saat aku tengah merasakan rindu tanpa ingin mengatakannya kepada yang bersangkutan. Bahkan berkali-kali menghapus pesan yang hendak kukirimkan padanya. Aku terlalu takut jika rindu yang kurasakan hanya satu arah, hanya aku yang merasakannya.

//Candamu memang biasa. Tapi entah mengapa aku menyukainya.// Sheryl

Jika ditanya sekarang apakah aku masih rindu? Hmm ... sedikit. Sesekali aku teringat, sesekali aku menunggu kabar. Tapi lama-lama aku pasti mulai lupa. Lupa jika sosoknya pernah ada. Bahkan kuputuskan untuk menonaktifkan beberapa aplikasi chat demi kesehatan hati, pikiran dan jemari tanganku. Tak hanya padamu, rindu pada teman-temanku pun ku tepis. Aku tak ingin menganggu kesibukan mereka. Jadi biarlah aku berpura-pura sibuk juga. 

Jika mengeja kata rindu ... R-I-N-D-U, aku teringat kembali pada lagu "Aku Rindu," yang dulu beberapa kali turut kunyanyikan dengan nada alto ala MKC.

//Setelah ia pergi baru aku mengerti. Ku telah jatuh cinta kepadanya.//

Atau lagunya D'Massiv - Rindu Setengah Mati yang sempet aku blacklist dari lagu favorit gegara sakit hati dan ngerasa nyeri tiap dengerin liriknya. 

//Aku rindu setengah mati kepadamu. Sungguh kuingin kau tahu. Aku rindu setengah mati.//

Rindu, terkadang rindu memang menyiksa, menyesakan dada. Tapi rindu juga mampu menghangatkan kalbu, tersenyum sendiri ... hanya dengan mengingat seseorang, senyumnya, candanya, tawanya, suaranya dan segala perlakuan manis yang pernah ditunjukkannya kepadamu. 

Dan dengarlah, malam ini aku tengah dilanda rindu. Rindu masa kecilku, rindu pada hidupku di masa lalu. Rindu pada diriku yang dulu.
10 Nov 2016

Godaan Emas Antam di KUDO

Setuju nggak kalau aku bilang emas itu memukau, sulit untuk diabaikan dan tentu saja berharga? Sama seperti mas yang kelak jadi pendamping hidupku #eaak. Kilau emas itu menggoda, apalagi  emas antam (logam mulia) yang ada di KUDO (Kios Untuk Dagang Online). Aku rela lho mas dikasih mas kawinnya ... emas antam. Ini dia penampakannya :

http://shop.kudo.co.id/online/emas-dinar-dan-perhiasan/1846
Apa sih bedanya emas antam sama emas perhiasan? Dari bentuknya, perhiasan dapat berupa cincin, kalung, gelang, dan lainnya. Sementara emas antam yang ada di Kudo ini bentuknya persegi panjang (lempengan) dengan keempat sisi yang melengkung. Emas antam juga lebih cocok untuk yang ingin berinvestasi karena rendah resiko, bisa dijual kapanpun, dan tidak was-was di makan rayap. Sementara persamaannya, ada pilihan beratnya dan sama-sama menggoda untuk dimiliki.



Tenang, emas antam dari e-commerce yang bekerjasama dengan Kudo ini terjamin keasliannya dan bersertifikat. Ini lho salah satu kelebihan emas antam ... bersertifikat. Jadi tidak perlu khawatir terkena penipuan. Eh iya, tahun pembuatan emas antam berpengaruh pada harga jual lho. Kalau punya sisa uang bulanan sekitar empat ratus ribu rupiah, kamu sudah dapat berinvestasi dengan membeli emas antam 0.5 gram . Kebayang nggak, dalam waktu 12 bulan, kamu sudah memiliki emas antam dengan total berat 6 gram. Apalagi cara membelinya mudah, tinggal klik. Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja.




Tidak hanya melalui website, Kudo juga dapat diakses melalui aplikasi. Tinggal download di playstore. Tata cara pendaftarannya pun mudah. Admin sosial medianya cepat tanggap lho. Jadi apa yang masih kamu khawatirkan? Di Kudo, kita tidak perlu repot pasang harga jual berapa supaya mendapatkan keuntungan. Karena komisi sudah terpampang jelas di produk yang akan dibeli. Jadi keuntungan yang diperoleh pun jelas. Psst, tidak hanya emas antam, kamu juga bisa memulai usaha dengan produk lain. Tunggu apa lagi? dengan deposit minimal sepuluh ribu, kamu sudah bisa berjualan.
7 Nov 2016

ASIA VS BARAT Buku Terjemahan

asia vs barat ng aik kwang


Judul : ASIA VS BARAT : Benarkah Orang Barat Lebih Kreatif Daripada Orang Asia?
Judul Asli : Why Asians Are Less Creative Than Westerners
Penulis : NG AIK KWANG
Penerjemah : Widiati Utami
Penyunting Naskah : Zahra Haifa
Proofreader : M. Eka Mustamar
Desainer Sampul : Wirastuti
Desainer Isi dan Layout  Jumee
Penerbit : Kaifa
Tahun Terbit : Cetakan pertama, Agustus 2016
Jumlah Halaman : xviii + 358 hlm
ISBN : 978-602-0851-54-9


Dibanding-bandingkan dengan orang lain, apalagi oleh orangtua sendiri itu nggak enak. Semisal, si X anaknya tetangga kita baik ya, beda sama kamu! DEG. Super nggak enak. Membuat nyali ciut dan nggak berharga. Lalu hubungannya dengan buku ini apa? Ada, jelas ada. Dikupas tuntas di sini.


Sebelum masuk ke intinya, aku curhat dulu boleh ya? Saat mendapatkan kiriman buku ini jujur aku sedikit shock. Secara bukan bacaan aku banget. Iya, aku doyannya fiksi sementara ini buku apa? Hayo menurut kamu buku apa? Dilihat dari covernya kayak buku politik, padahal bukan. Begitu dibalik, blurbnya kok cocok sama aku yang ingin jadi kreatif ... #nyengirkuda.

***

Blurb

Bagaimana suatu budaya dapat memiliki andil yang besar dalam proses pembentukan kreativitas seseorang? Benarkah bahwa secara umum orang Asia lebih sulit untuk berpikir, merasa, dan bertindak secara kreatif dibandingkan orang Barat? Mengapa?

Ada banyak perbedaan antara masyarakat Asia dan Barat. Perbedaan mendasar antara dua budaya tersebut pada akhirnya membentuk ciri khas tersendiri antara sistem nilai, kepribadian, dan makna diri, bahkan merambah hingga perbedaan pola asuh dan sistem pendidikan yang berlaku di Asia dan Barat hingga saat ini.

Buku ini akan menjelaskan secara terperinci segala aspek yang berkaitan dengan faktor pemicu kreativitas yang tanpa disadari telah dibentuk sejak usia dini. Kwang akan memaparkan aspek-aspek tersebut dengan pembahasan yang apik dan menyeluruh.

Jika anda tertarik untuk meningkatkan kapasitas diri dan passion dalam hidup, membentuk kepribadian yang lebih kreatif, atau sekadar mempertanyakan hal-hal apa saja yang memengaruhi kreativitas, bersiaplah, Kwang akan menuntun Anda untuk menjawab pertanyaan tersebut.

***


"Pada setiap pekerjaan kreatif, ide yang abstrak dan belum teruji harus diterjemahkan ke dalam aksi konkret." - Hal. 6

Terdiri atas 9 Bab : 1. Dunia Pardoks para Penemu, 2. Karakter Masyarakat Asia dan Barat, 3. Struktur Psikologis Orang Asia dan Barat, 4. Budaya, Kreativitas, dan Sikap Individual, 5. Budaya, Kreativitas, dan Sikap Termotivasi, 6. Bagaimana Pelajar Asia dan Barat Berusaha Meraih Sukses? 7. Bagaimana Orang Asia dan Orang Barat Menghadapi Konflik? 8. Dapatkah Dunia Timur Bertahan terhadap Dunia Barat? 9. Menuju Masyarakat Asia yang Lebih Kreatif.

Sejak awal sejarah manusia, kehidupan sudah mendapatkan kontribusi kreatif orang-orang yang hidup dalam budaya berbeda di seluruh dunia. Contohnya : kulkas dan komputer. Penemuan ini mempermudah kehidupan kita, sayangnya pada kesempatan yang sama mereka telah banyak membuka area potensial terjadinya konflik antar sesama manusia. Contohnya : Nuklir. Di satu sisi memenuhi kebutuhan energi, di sisi lainnya menimbulkan bencana.

Ada 4 pendekatan teoritis untuk mempelajari kreativitas : kognitif, kepribadian, psikologi dan sistem. Kreativitas kelas atas hanya dimiliki oleh sedikit orang sepanjang hidup kita, berbeda dengan kreativitas keseharian yang sebagian besar dari kita akan mengalaminya. Jika kita ingin berbakata di bidang tertentu, kamu tidak membutuhkan gen terbaik, tapi harus punya dukungan yang cukup dari orang terdekat selama masa pembentukan. Albert Einstein, Mahatma Gandhi, Isaac Newton merupakan jenius kreatif yang ketika dijabarkan membuat tercengang lebih ke arah agak mengerikan sih. Kalau barat punya Bill Gates, Asia juga punya, Sim Wong Hoo dan Jerry Yang.


"Para ahli memperoleh kinerja terbaik di beberapa bidang tertentu, bukan karena mereka terlahir dengan gen terbaik tapi karena mereka terlahir melakukan latihan yang terus-menerus." Hal. 15

Orang Barat memang lebih kreatif, tapi tanpa adanya impor dari Cina ... penemuan-penemuan itu tidak akan mungkin terjadi. Dan masyarakat Asia, terutama Cina sendiri pun tidak banyak yang mengetahui fakta ini. Belum lagi fakta-fakta tentang Jepang dan Singapura.


"Orang Asia lebih kreatif daripada orang Barat dalam hal keterampilan kuliner." - Hal. 105

Budaya bisa memengaruhi kreativitas, dikupas secara lengkap di sini. Selain budaya, kepribadian pun turut memengaruhi, di mana Asia lebih tertutup dan Barat terbuka, di mana proses belajarnya penuh trial dan error. Kemudian dari sistem pendidikan pun berbeda. Pelajar Asia ketika memilih jurusan, mereka memilih yang memiliki nilai pasar yang bagus dan dapat membantunya menemukan pekerjaan bagus saat lulus nanti. Dan keinginan berprestasi di sekolah muncul untuk memenuhi harapan orang lain, terutama keluarga yang sudah banyak berkorban untuk mereka.

Jadi benarkah Orang Barat lebih kreatif daripada Orang Asia? Kamu bisa menentukan jawabannya di buku ini. Dan kamu ingin menjadi lebih kreatif? Di buku ini ada panduan komprehensif untuk menjadi orang Asia yang kreatif lho? Yakin nggak mau baca sendiri? Aku bagi satu deh panduannya :

Menjaga sikap suka bermain-main di dalam kehidupan. Hayo, kamu pasti bingung kan? kok main-main sih ... makanya, baca bukunya langsung biar nggak penasaran.

***

Ketika satu persatu halaman pada buku ini aku baca, rasanya seperti di tampar bolak-balik. Kesindir banget yes! Betapa selama ini ketika sekolah, aku berusaha mendapatkan nilai baik demi membahagiakan orangtua, agar mereka tidak kecewa. Milih jurusan saat kuliah kemarin pun bukan karena passion tapi karena ... ah sudahlah. Cara orangtua mendidik pun memengaruhi psikologis untuk menjadi orang kreatif lho. Di Barat, kalau menghukum anak itu dikunci di dalam rumah, sementara di Asia dikunci di luar rumah. Logikanya, bener yang dikunci di dalam rumah dong, biar anaknya merenung. Belum lagi dibanding-bandingkan dengan orang lain, itu membuat anak merasa diremehkan. Orang Asia juga cenderung menghindari sesuatu yang memancing konflik dan mempermalukan dirinya ataupun kelompoknya (takut mencoba). Itu jelas menghalangi proses kreatif. Orang Barat kalau bikin karya nggak main-main lho, contoh di sini pembuatan film Titanic dan wirausahawan sukses Richard Branson.

Beberapa dari orang Asia juga mementingkan wajah. Seperti orang-orang yang saling memamerkan kekayaan, membuat pesta pernikahan yang mewah supaya tidak kehilangan muka di hari istimewa. Menginginkan lebih banyak uang padahal sudah punya cukup uang untuk berbahagia. Real banget kan? Tapi nggak bisa dipungkiri kalau orang Asia memang lebih kreatif dalam hal keterampilan kuliner. Banyak macemnya dan kaya rempah-rempah.

Dengan membaca buku ini, aku yakin kamu nggak akan nyesel. Justru pikiran kamu bakalan lebih terbuka untuk menjadi kreatif. Terjemahannya pun luwes, enak bacanya. Tapi kurang sreg sama font yang untuk keterangan. Terlalu kecil. Ada beberapa tulisan yang sedikit pudar juga di beberapa halaman, nggak bener-bener hitam.

***

Kutipan-kutipan Favorit :

"Motivasi intrinsik mengacu pada passion seseorang untuk melakukan tugas yang diminta. Tanpa passion dalam melakukan hal yang dilakukannya, dia akan merasa kesulitan untuk melangkah." - Hal. 9

"Menjadi penemu dalam keseharian tidak akan mendapatkan pengakuan dunia Internasional. Meski demikian, hal itu akan membuat kita berada dalam kehidupan yang bermakna, sehat dan seimbang." Hal. 14

"Pepatah Jepang : yang menonjol sendiri akan di serang, bertolak belakang dengan pepatah Amerika : yang paling berbeda yang akan mendapatkan perhatian." - Hal. 48

"Jika ada orang lain yang mengalahkan kita dalam suatu hal, saya rasa kita harus bangkit dan melangkah lagi." - Hal. 91

"Dunia Barat memang berutang banyak kepada Timur. Tanpa Impor dari Cina, perkembangan dunia kelautan dan navigasi, seperti kemudi kapal, kompas dan tiang kapal ganda, perjalanan besar Eropa yang membawa pada penemuan-penemuan tidak akan mungkin terjadi." - Hal. 105

"Orang yang kreatif itu tidak "menyenangkan" karena mereka memaksa orang lain untuk harus melakukan apa yang mereka katakan, betapapun anehnya itu." - Hal. 206

"Jika ingin membesarkan anak kreatif di dalam keluarga, kita perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk mendorong dan memuji mereka saat melakukan hal-hal yang baik dan tidak sering-sering membentak dan memaksa mereka saat melakukan kesalahan." - Hal. 280