20 Sept 2017

50 : 50 Bertubuh Gemuk

Melanjutkan caption di instagram tadi sore ... aku jadi kepengin bahas lebih lanjut soal suka dukanya bertubuh gemuk. Gemuk ya, bukan gendut. Antara gemuk sama gendut itu beda lho. Coba kamu cek KBBI dulu. Yang berbeda itu janganlah kamu paksa untuk diamparanan eh disamakan.

Dan janganlah kamu menyamaratakan jika yang bertambah gemuk artinya seseorang itu hidupnya makmur dan bahagia. Nggak bisa gitu. Itu nggak adil! Ada lho yang bertambah gemuk karena stress, dan aku salah satunya. Aku kalau stress udah nggak peduli sama apa yang di makan, makan sebelum tidur, karbohidrat feat karbohidrat pun di makan, males gerak apalagi olahraga. Otomatis timbunan lemak bertambah.

Dan ekspresi aku kalau ada yang komentar pas aku upload foto:

"Kamu kok gendutan sih?"

"Kamu kok tambah gendut?"

"Gendut!"

"Kok kamu jadi gendut?"


Dan pertanyaan terakhir itu paling bikin kzl eh kesel. Terus bikin aku meracau, "hellaw, bukannya dari dulu aku terkenal gendut meskipun dulu aku belum gemuk, maksudnya berat aku masih ideal sama tinggi badan." Iya, dari jaman kelas 4 sampai kelas 11, aku emang udah dibilang gendut, gendut, gendut. Padahal ya, aku merasanya normal-normal aja karena berat ideal sama tinggi badan. Ukuran S masih muat kok. Jadi kalau aku gemuk beneran kenapa harus ribut coba?

Jujur aja, dibully secara fisik itu nggak enak pake banget. Bikin aku rendah diri dan nggak percaya diri. Tapi aku nggak pernah berani melawan. Karena dulu anaknya pemalu dan pendiam. Sekarang masih sama kok. Cuma ditambah malu-maluin nyahaha. Sekarang pun nggak melawan, paling ya cukup senyum aja dan ya udah ngedumel dalam hati dan males datang lagi aja pas diajak ketemuan dan reunian. Bisa kali nanyanya diganti sama : makin sehat ya sekarang. Kan lebih enak didengar. Walaupun intinya sama tapi nggak terkesan membully.

Ahelah, kenapa malah jadi curhat panjang lebar dan meluber ke mana - mana coba.

Jadi, enak dan nggak enaknya punya tubuh gemuk versi aku adalah :

1.Jarang banget ada yang pinjam baju. Sebaliknya juga, susah pinjam baju.

2.Nggak dipaksa duduk nyempil jadi orang kelima di kursi elf yang harusnya berempat. Sebaliknya, nggak bisa nyempil ikut duduk di kursi kereta.

3.Serba salah. Makan banyak diprotes nggak kira-kira katanya (padahal jarang makan banyak). Makan sedikit, dibilang diet (padahal lagi nggak diet).

4.Serba salah bagian kedua. Minum minuman bersoda, cokelat-cokelatan di protes. Giliran pesan jus wortel dikomentari nggak usah so-so an diet.

5.Dikira kuat, selalu dibebankan bawa barang-barang berat. Ya, kuat sih kalau bawa aqua gelas sedus atau angkat tipi 14 inch yang tabung mah. Kalau suruh angkat galon aku nggak kuat. Tapi beban kehidupan lebih berat lagi sih, tapi dikuat-kuatin #naoncoba.

6.Sering nggak lulus persyaratan lowongan pekerjaan.

7.Dikira bahagia, sejahtera, hidupnya makmur.

8.Diledekin alias dibully.

Dan, percayalah, aku penginnya tumbuh ya selalu ke atas biar tinggi kayak tiang listrik. Nggak pengin tumbuhnya malah ke samping mulu. Aku juga pengin kayak perempuan-perempuan lain yang mau makan sebanyak apa pun beratnya nggak bertambah. Lha aku mah, makan dikit aja bisa nambah sekilo nyahaha. Tapi disyukuri aja ya. Segala pemberian dari Tuhan. Kalau semua manusia bentukan fisiknya sama, lha jadinya nggak beragam kan. Nggak akan ada deh yang namanya saling menghargai perbedaan.

Dan kalaupun mulai olahraga lagi, niat utama, fokus utama aku bukan buat kurus. Tapi, untuk hidup yang lebih baik, lebih sehat, lebih hepi. Kalau kiloan bisa berkurang banyak, ya bonus nyahaha.

2 comments

  1. ga tll kok teh gi gemuk drmananya?hehehe yg bully ntar ketulah omongan sendiri jd gemuk mereka hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajah sih nggak terlalu teh hehehe. Body yang gemuk hihihi.

      Iya teh, udah banyak kok yang dulu ngebully, sekarang, udah benerapa jadi gemuk nyahaha

      Delete

Tinggalkan komentar ya, supaya aku bisa mengujungi situs milikmu. Diharapkan jangan menyimpan link hidup di kolom komentar karena otomatis akan dihapus. Terima kasih :)
EmoticonEmoticon