20 Nov 2017

7 Alasanku Menyukai Langit Musik

Dalam hidup, ketika kamu semakin lama mengenal seseorang, maka akan ada dua kemungkinan yang akan kamu rasakan. Satu, makin suka atau cinta kepadanya. Dua, makin paham kalau dia bukan yang kamu inginkan. Akhirnya keputusan berada di tanganmu, mau dipertahankan atau disudahi. Pun dalam menggunakan sebuah aplikasi. Aku seringkali merasakan hal seperti itu. Semakin lama dipakai, semakin lama mengenal, semakin sering minta diperbaharui ke versi terbaru tapi nggak ada perubahan yang lebih baik dan jatuhnya malah menghabiskan banyak memori. Akhirnya, di hapus aja. Cari yang lain.


Berbeda dengan apa yang kurasakan pada aplikasi Langit Musik. Semakin lama mengenalnya. Ehm menggunakan maksudnya, semakin aku suka dan cinta padanya. Karena sebagai sebuah aplikasi penyedia layanan musik dengan lebih dari enam juta lagu di dalamnya (baik dari dalam negeri maupun luar negeri), Langit Musik memperbaharui aplikasinya menjadi lebih baik dari versi sebelumnya. Dan besaran memori untuk aplikasinya hanya 9,65 MB. Tampilannya sederhana dengan pilihan warna yang teduh. Jadi nggak bikin mata cepat lelah.

Aku mengenalnya di bulan Maret 2017, di mana versi aplikasi Langit Musik untuk sistem operasi android versinya masih 4.0.3. Di mana daftar pake nomor telkomsel tapi streamingnya pake operator lain. Tapi nggak masalah, karena streaming lagu di aplikasi Langit Musik nggak begitu mengusik kuota. Sementara sekarang sudah versi 4.0.9 dan akupun streamingnya udah menggunakan operator telkomsel. Jadinya, gratis streaming jutaan lagu ga ngabisin kuota. Serius lho, pulsa 0 dan kuota 24 jam habis pun masih bisa muter lagu di aplikasinya. Lalu, apa yang baru di versi 4.0.9 ini?

Jika pada versi 4.0.8 Langit Musik memberikan kesempatan untuk pengguna operator selain Telkomsel untuk mendaftar sekaligus masuk dan menikmati musik di aplikasi Langit Musik, ditambah adanya fasilitas menonton video klip juga live streaming konser Maxcited di beberapa kota besar di Indonesia (Aku jadi bisa nonton Maliq & D'Essentials, J'rocks, Cokelat, dan Jamrud bulan lalu).
tangkapan layar milik pribadi
Maka, dalam versi terbarunya, Langit Musik menjawab keresahan para pengguna untuk bisa membedakan mana lagu yang gratis untuk di streaming, mana yang premium (jadi nggak kaget kalau tiba-tiba lagunya nggak diperbolehkan di putar), di mana hanya bisa diputar kalau kamu berlangganan Langit Musik premium.

Tangkapan layar milik pribadi
Ya, dalam menggunakan aplikasi Langit Musik ini, pengguna terbagi menjadi dua golongan. FREEMIUM dan PREMIUM. Dan, Premium pun dibagi lagi menjadi dua pilihan. Berlangganan mingguan atau bulanan. Biaya langganannya pun terjangkau, apalagi untuk pengguna Telkomsel. Mingguan 6600/7 hari & 22.000/30 hari. Sementara untuk operator lain 16.500/7 hari & 55.000/30 hari. Dan, dengan berlangganan, kamu bisa mengunduh lagu dalam format *dcf dengan ukuran 1-3 MB. Kalau udah diunduh, jadi bisa didengarkan secara offline deh. Nggak ada sinyal pun nggak masalah. Udah gitu bebas iklan dan bisa skip-skip lagu sepuasnya.

Gambar milik pribadi
Kelebihan lainnya dari aplikasi Langit Musik ini, aku jadi nggak perlu ribet nyari lirik lagu di mesin telusur. Karena lagunya sudah disertai lirik. Dan liriknya pun otomatis ikut terunduh di setiap lagunya. Jadi, saat offline pun tetap bisa nyanyi sambil baca liriknya. Bisa dipilih juga tampilan liriknya, mau perbaris atau full lirik.

Selain ada lirik lagunya, kamu bisa mengikuti artis favorit, melihat profil artisnya, lagu yang paling populer dari mereka dan albumnya juga ada. Terus bisa bikin playlist sendiri.


Sebelum kuceritakan ada fitur apa aja di Langit Musik ini, buat kamu yang penasaran pengin mencoba aplikasinya sekaligus berubah menjadi penikmat musik yang lebih baik. Ehm, maksudnya nggak unduh lagu secara ilegal yang asal linknya pun entah dari mana, udah gitu berpotensi disisipi virus berbahaya. Bisa nih unduh aplikasinya via link yang ini : LangitMusik

Udah diunduh? Nah, ini dia fitur-fitur yang ada di Langit Musi, Musiknya hidup kamu :

Fitur Pencarian Cepat dengan kata kunci alias keywords yang lengkap, "artis, lagu, album, playlist bahkan teman." Asal bukan nyari jodoh.

Jelajah
Fitur ini yang pertama kali muncul saat masuk ke aplikasi LangitMusik. Baik banget lho, aku disapa dari pagi, siang, sore sampai mau tidur di malam hari. Udah gitu, di sini direkomendasikan playlist yang cocok didengarkan sesuai empat rentang waktu yang kusebut tadi. Bebas deh aku mau pilih musik dengan kategori yang mana. Aku juga bisa melihat top hits, top artis, lagu yang sesuai mood, atau menjelajah lagu sesuai alirannya. Terus, pas klik tab cari, aku bisa melihat lagu terbaru dengan klik tanda panahnya lho. Jadi nggak kudet sama musik baru deh, baik dari dalam maupun luar negeri. Dan di versi 4.0.9 ini, tampilannya lebih simpel dan rapi. Cuma ada dua tab. Tab Music dan Video.

Jelajah - tangkapan layar pribadi
#TagStation
Melalui fitur #TagStation ini, aku bisa mendengarkan lagu berdasarkan playlist yang sudah dikelompokan sesuai hastagnya. Scroll aja ke bawah, banyak lho hastag yang bisa dipilih.

#TagStation - Tangkapan layar pribadi
Trending
Fitur trending ini berbentuk peta interaktif yang membuat aku jadi tahu musik populer di posisi pertama (judul lagu, musisi dan posisinya) hingga posisi sepuluh besar dari sabang sampai merauke. Dan Surat Cinta Untuk Starla masih jadi trending di sebagian besar provinsi lho.


LaguKu
Di fitur inilah lagu yang sudah aku klik simpan berada. Beserta playlist buatanku dan playlist yang kuikuti. Selain itu, kalau sedang diakses secara streaming, akan muncul list lagu yang baru saja dimainkan dan sering dimainkan. Kalau offline nggak muncul. Terus, ciri-ciri lagu yang sudah berhasil diunduh itu akan muncul di tab musik offline atau playlist offline (kalau unduhnya per playlist) dan ada tanda centang pada bagian judulnya.

Pemberitahuan
Tangkapan layar milik pribadi
Di fitur ini, aku bisa menampilkan update dari teman-teman yang aku ikuti, menerima pemberitahuan teman yang berbagi lagu denganku dan melihat promosi yang ada. Seperti promosi pemutaran serentak enjoy "Bright As The Sun," dari Energy 18 yang merupakan lagu pertama dari album Asian Games 2018 sepuluh hari lalu. Dan promosi berhadiah yang sedang diadakan oleh Langit Musik pun ada.

Pengaturan

Dari mulai mengatur akun : Ganti nama, tambahin foto biar bagus, menghubungkan facebook dan twitter, ganti password bisa dilakukan. Pilih equalizer, pilih bahasa sampai mengelola penyimpanan, nah di sini bisa hapus semua lagu offline yang sudah tersimpan sebelumnya. Kalau aku pengin keluar dari akun pun lewat sini.

Tapi, walaupun aku makin cinta pada Aplikasi Langit Musik ini, ada beberapa hal yang aku rasa kurang dari aplikasi Langit Musik :

1. Koleksi lagunya masih kurang lengkap. Ada beberapa lagu favorit yang belum kutemukan. Terus, masih tetap ada lagu-lagu yang belum dilengkapi lirik. Baik dari musisi dalam negeri maupun luar negeri. Baik statusnya lagu lama maupun terbaru.
2. Tombol rewind dan forward yang kurang berfungsi dengan baik. Ya masa udah klik putar semua atau dimulai dari lagu yang posisinya paling atas, masih ada aja lagu yang nggak terputar sama sekali. Dan sempat lihat di playstore ada yang protes terus jawabannya harus ditambahkan dulu ke antrian. Lelah aja gitu kalau harus satu persatu ditambahkan dulu ke antrian.
3. Jika memutar playlist yang sudah disediakan melalui fitur #TagStation, Aku nggak bisa lihat lagu dari musisi mana dan judulnya apa yang ada di sana. Lebih asyik kalau tetap bisa dilihat daftar lagunya.
4. Tidak ada peringatan terlebih dahulu ketika menghapus lagu maupun playlist. Lebih enak kalau ada peringatannya. Biar nggak salah hapus.
5. Tidak ada peringatan maksimal jumlah lagu dalam satu playlist. Ternyata setelah melebihi seratus lagu dalam satu playlist, kalau mau menambah lagu lagi nggak bisa, tapi nggak ada peringatannya. Malah tampilan aplikasi seolah berkedip dan berhasil menambahkan lagu.
6. Kalau keluar dari aplikasi, semua lagu yang sudah terunduh dan bisa didengarkan secara offline langsung otomatis terhapus. Lebih bagus kalaupun keluar aplikasi, lagu offlinenya nggak ikut terhapus.
7. Untuk pengguna yang bukan nomor Telkomsel, nggak bisa ganti nama. Cuma bisa sekali pas daftar. Itupun ditampilan aplikasi sendiri terlihatnya tetap nomor. Tapi kalau dilihat lewat akun lain, namanya terlihat.

Ngomong-ngomong, kalau kamu pengin tahu tips dan trick seputar teknologi, dan giveaway, bisa banget kunjungi JalanTikus . Karena namanya juga JalanTikus. Kamu bisa menemukan artikel yang nggak ditemukan di situs lain.
15 Nov 2017

Piknik di Hutan Huruf, Eugenia Rakhma

buku cerita piknik di hutan huruf

Judul : Piknik di Hutan Huruf
Pengarang : Eugenia Rakhma
Ilustrasi : Nita Darsono
Penyunting : Alf. Yogi S.
Redesain : Siechara Stephen
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2017
ISBN : 978-602-394-879-6
Tebal : 48 halaman

***
Blurb :

Para Dinosaurus mau mengadakan piknik ke hutan huruf. Mereka membagi tugas untuk persiapan piknik. Ada yang menyiapkan makanan, minuman, kue, bahkan permainan di tengah serunya kesibukan mereka, banyak ditemui aktivitas mengenal huruf dari A-Z.

***
Setelah terlibat keseruan Dilo yang baru saja pindah di Warna-warni di Kota Dino, akhirnya aku berkesempatan untuk piknik bersama para Dino di Hutan Huruf. Dari mengenal berbagai warna, kini berkenalan dengan huruf a sampai z dalam berbagai benda yang menarik.

Masih dengan tebal yang sama, 48 halaman. Buku seri cerita dan aktivitas Piknik di Hutan Huruf ini ceritanya perlembarnya lebih pendek dibandingkan Warna-warni di Kota Dino. Dan seri ini pun lebih banyak aktivitas memecahkan masalahnya. Plusnya lagi, mengajarkan anak tentang bekerja sama dengan cara membagi tugas, maka suatu pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan.

Jika dalam buku sebelumnya anak diajak melatih keterampilan motorik halusnya, maka, dalam buku seri kedua ini, anak diajak untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya dengan cara menebalkan huruf. Dari yang tadinya garis putus-putus menjadi garis yang utuh membentuk huruf. 

Nggak hanya A,B,C sampai Z, dalam buku ini pun anak diperkenalkan dengan huruf besar dan kecil, kemudian suku kata sederhana. Iyes, jadi bisa belajar suku kata juga lho. Dan, karena fokusnya pada huruf, dalam seri ini aktivitas mewarnainya nggak banyak tapi tetap ada.

***
Aku spoiler nggak sih? Semoga nggak ya. Secara keseluruhan buku seri cerita dan aktivitas Piknik di Hutan Huruf ini juga menyenangkan dan aman untuk anak-anak. Ditunjang dengan ilustrasi yang apik, ceritanya semakin menarik. Perpaduan warna-warnanya pun akan mampu menarik minat anak usia dini (PAUD 1-6 tahun) untuk menyelesaikan cerita sampai habis dan menyebut serta menunjukkan satu persatu huruf yang ada dalam berbagai bentuk.

Kekurangannya di seri yang ini adalah, pertama, ada kesalahan ketik. Pada mulanya mereka berjanji bertemu di Stasiun AIU, tapi ternyata mereka naik bus di Halte AIU.

Mengenal suku kata lewat buku ini
Kedua, karena buku ini pun membantu mengembangkan kemampuan kognitif (berpikir secara urut), ada bagian yang agak mengganjal buat aku (kadang anak-anak pun banyak yang suka pengin dijelaskan secara lengkap. Adek sepupu aku salah satunya). Diawal mereka berjanji bertemu di stasiun  Halte AIU dengan Dino berjumlah 7. Tapi, yang berangkat menggunakan bus hanya 4. Yang 3 tiba-tiba sudah sampai di hutan huruf dan sudah beraktivitas.

Ketiga, sayang, hanya dinosaurus bernama Patty yang dijelaskan lagi jenisnya (Apatosaurus). Sedangkan yang lainnya nggak dijelaskan lagi. Jadi, kalau belinya langsung yang ini, nggak bisa tahu jenis-jenis dinosaurus seperti di seri sebelumnya dan agak bingung antara Rexa sama Trisha yang mana. Walaupun ber seri, kadang ada yang cuma milih salah satu gitu kan. Aku sih yang begitu.

Tapi, kesimpulannya. Ketiga kekurangan itu nggak terlalu menganggu jalannya cerita kok. Apalagi yang kedua dan ketiga. Karena pas baca pertama, aku pun nggak sadar kalau ada yang ganjel menurut aku itu, soalnya langsung asyik aja mengikuti cerita dan mengamati gambarnya. Pas baca kedua baru sadar ada yang ganjel. Yang ketiga pun, aku jadi membandingkan karena udah baca seri sebelumnya. Kalau belum, ya nggak akan bilang begitu.

Jadi, buat bu ibuk, oom, tante, kakak, yang pengin bermain sekaligus belajar mengenal huruf, buku ini bisa menjadi pilihannya. Jangan lupa lengkapi serinya juga ya. 
10 Nov 2017

Kondisi Tubuh dalam Pesawat Saat Penerbangan

kondisi tubuh dalam pesawat saat penerbangan
sumber gambar : pixabay
Bepergian menggunakan pesawat masih menjadi favorit bagi sebagian orang dibandingkan bepergian menggunakan moda transportasi lainnya. Walaupun perjalanan menggunakan pesawat bisa dikatakan aman, namun ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi tubuh dalam pesawat saat penerbangan menjadi bereaksi tidak seperti biasanya. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya tentu karena tekanan udara di pesawat saat berada di ketinggian 35.000 kaki di atas permukaan tanah.

1. Oksigen Rendah
Tekanan kabin barometrik memang sudah diatur agar bisa sesuai dengan kondisi tubuh dalam pesawat, namun terkadang masih bisa menimbulkan reaksi minor seperti sakit kepala ringan maupun kantuk. Pada ketinggian tertentu, seperti saat di pesawat, intensitas oksigen menjadi berkurang, artinya konsumsi untuk tubuh juga berkurang. Saat berada di dalam pesawat, terjadi penurunan oksigen sekitar 4%, bagi yang rentan bisa mengalami hipoksia yang ditandai dengan sakit kepala ringan. Hal ini juga menjadi catatan tersendiri bagi yang memiliki masalah paru-paru dan jantung. Sebagai pencegahan agar tidak mengalami sakit kepala, penumpang pesawat bisa minum air putih yang cukup serta menghindari kafein dan alkohol. 

2. Penggumpalan Darah di Kaki
Salah satu kondisi kesehatan yang sering muncul saat di pesawat adalah DVT atau Deep Vein Thrombosis, yaitu penggumpalan darah yang biasanya terjadi di daerah kaki karena darah tidak dapat beredar dengan baik. Hal ini biasa terjadi pada penerbangan jauh yang biasanya memakan waktu lama. Saat penerbangan semacam ini, kondisi kaki yang lama tidak bergerak dan posisi duduk yang menekan aliran darah ke kaki menimbulkan kaki bengkak dan juga kram.

Tips agar tidak mengalami hal ini adalah dengan melakukan peregangan pada bagian kaki atau bisa juga dengan mencoba berjalan-jalan sebentar di area kabin untuk menormalkan aliran darah. Orang yang rentan mengalami DVT adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun, hamil atau baru saja melahirkan, penderita obesitas, serta penderita penyakit serius. 

3. Dehidrasi
Kondisi tubuh dalam pesawat yang paling umum terjadi adalah kekurangan cairan. Kondisi dehidrasi ini disebabkan oleh udara di dalam pesawat yang sangat kering. Dehidrasi bisa menimbulkan rasa lelah terutama bila tekanan udara di dalam kabin juga turun. Untuk mencegah hal ini terjadi, minum lebih banyak air, bahkan sebelum naik ke pesawat. Untuk mata kering, bisa dengan mencoba meneteskan obat tetes mata. 

4. Telinga Berdengung 
Ketika pesawat tinggal landas, terjadi perubahan tekanan udara yang cukup drastis. Perubahan ini menyebabkan rasa tidak nyaman di dalam telinga berupa rasa sakit dan juga dengungan. Untuk mengurangi kondisi ini, penumpang pesawat bisa mencoba mengunyah permen karet. Sebaliknya, ketika pesawat akan mendarat, tekanan udara menjadi naik. Untuk mengatasi masalah pada telinga bisa dengan melakukan gerakan menelan atau bebaskan saja jika terasa ingin menguap. Cara lainnya adalah dengan menutup mulut dan hidung sehingga udara bisa dikeluarkan lewat telinga. 

5. Jet Lag 
Kondisi ini sering dialami mereka yang terbang ke daerah dengan zona waktu berbeda. Biasanya tubuh memerlukan adaptasi sekitar satu jam untuk bisa kembali kepada siklus normalnya. Kondisi tubuh dalam pesawat yang terbang jauh memang bisa menyebabkan banyak reaksi. Namun apabila mengalami jet lag, tidak perlu takut, hal ini terbilang normal, kecuali memang memiliki kondisi penyakit yang serius. Untuk itulah jangan lupa untuk meminta rujukan dokter agar lebih yakin ketika akan bepergian menggunakan pesawat.

Itulah kondisi-kondisi tubuh dalam pesawat. Semoga menjadi perhatian Anda untuk mempersiapkan kondisi tubuh terbaik agar penerbangan Anda selamat, aman, dan nyaman.

Review Herborist Body Butter Zaitun

Setelah kemarin ngoceh soal Herborist Lulur Mandi Zaitun Plus Whitening, kali ini galing bakal ngoceh soal Herborist Body Butter Zaitun. Yang dapetnya dari hampers lifull produk (lifull hadiah) juga. Pokoknya yang dari lifull aku kasih label tambahan "lifull produk."


Ngomong-ngomong, aku itu belum pernah beruntung lho daftar produk beauty-beauty an dari situs lifull-produk.id. Makanya, bahagia banget pas dapet hampers dari Lifull dan ada produk perawatan tubuhnya. Oh ya, kalau kamu penasaran gimana caranya dapetin produk gratis dari Lifull, bisa cek Cara Mendapatkan Hadiah Gratis Dari Lifull.

Jadi, antara body lotion, body serum dan sekarang body butter itu memiliki fungsi yang sama, melembabkan kulit. Tapi, kata artikel yang aku baca dari vemale.com, nya, body butter digunakan saat kita perlu melakukan perawatan intensif pada kulit. Selain melembabkan, melembutkan dan melindungi kulit, body butter bisa mencegah kulit kapalan dan kutilan lho katanya. Bisa menjaga biar kulit nggak kekeringan. Eh ya, bisa buat perpecahan antar suku (sunda : kaki) alias rorombeheun alias tumit pecah-pecah juga lho. Lumayan lha ini aku juga mendingan tapi efeknya nggak langsung wow. Tapi aku cukup puas, perpecahan antar suku aku mendingan.


Herborist body butter zaitun ini kemasannya tube, dan bahannya nggak keras, jadi enak buat dipencet-pencetnya. Tapi jangan terlalu bersemangat ya, nanti keluar semua isi body butternya. Nggak cuma kemasan luarnya aja yang berwarna hijau, dalamnya juga lho. Tapi agak beda sih hijaunya. Dan body butter ini lebih kental dari body lotion. Body butter juga lama di serap kulitnya, terus pas diaplikasikan ke kulit, kelihatannya berminyaknya. Tapi yang kurasakan sih nggak lengket kok Herborist Body Butter Zaitun ini. Komposisinya lihat aja di gambar di atas ya.

Secara keseluruhan aku suka sama Herborist Body Butter zaitun ini. Apalagi aromanya, enak, menenangkan dan sedikit wangi kue. Kayak aroma kue apa gitu. Terus aku lapar. Eh ya, Herborist Body Butter Zaitun ini pun punya fungsi mencerahkan kulit juga lho. Mencerahkan lho ya, bukan memutihkan. Iya, soalnya warna kulit aku udah keluar maksimal warnanya. Nggak bule, tapi cukup sawo matang.


Noh, warna sawo kan. Ya minimal jadi dibantu dicerahkan sama Herborist Body Butter Zaitun ini.
4 Nov 2017

50 : 50 Ukuran Sepatu Besar

Tahu nggak, kenapa aku lebih tertarik beli sepatu daripada baju? Walaupun udah cukup lama juga sih nggak beli sepatu #ngelawak. Oh ya, balik ke pertanyaan tadi, kenapa aku lebih tertarik beli sepatu daripada baju? Karena, sejak kelas sebelas, ukuran sepatu udah nggak berubah lagi, nambah dikit sih, dikit banget.


Dan tahukah kamu, setiap ada yang iseng nanya nomor sepatu dan aku jawab 40. Itu orang suka pada nggak percaya. Tapi ada seseorang yang bikin aku senyam senyum tahun lalu #keegeran pada awalnya. Pas kubilang ukurannya 40, dia bilang : "kok kita sama lagi, jangan-jangan kita jodoh saudara yang tertukar!" Nyesel tahu udah geer. Untung cuma di chat, coba kalau video call atau langsung. Pasti malu banget.

40, sebenarnya nggak pas 40 sih, kadang 39 juga udah nyaman. Tapi balik lagi, tergantung merek sepatunya. Beda merek beda ukuran biasanya. Tapi biasanya 39 udah cocok.

Dengan ukuran segini, ada enak dan nggak enaknya juga sih. Kadang, suka ngiri kalau ada yang seusia tapi ukuran sepatunya 36. Karena apa? Karena diukuran segitu, banyak banget model sepatu yang imut, unyu-unyu, gemesin.

Nah, biar makin lengkap, kurangkum enak dan nggak enaknya punya ukuran sepatu besar versi blognya gilang galing :

1. Mudah dikenali
Karena jarangnya aku ketemu orang yang ukuran sepatunya 39 dan 40 di suatu tempat atau acara. Jadi pas lepas sepatu gitu gampang menemukannya. Pernah sih, pas osjur sandal dipake salah satu temen karena kebetulan ukuran kakinya sama. Sampai aku clingukan nyari sandal. 

"Sandalku mana?" Dalem hati sih bilang gitunya.

"Kamu ngapain?"

Balik kanan, melihat kakak komdis yang garang dan tampangnya siap menelan aku bulat-bulat, "Sandal saya tidak ada kak!" Ya kali aku harus nyeker men.

"Kenapa bisa tidak ada?"

Dalem hati : "meneketehe, tadi pas bobo setelah sholat Tajahud berjamaah ada di depan dipan kok suer!!!" Kenyataannya aku cuma geleng-geleng doang.

"Cepat cari!!!"

Buru-burulah aku memperhatikan satu persatu sandal yang dipake masing-masing peserta yang udah berjejer rapi di depan dipan masing-masing. Dan, sandal aku ketemunya gampang sih. Walaupun warnanya sama merah, tapi modelnya beda sendiri agak licin gitu terus bagian sampingnya kukasih nama. Dan yang make temen sekelas dong. Yang suka dikira kembaran aku.

Dan dia pun bingung kenapa bisa make sandal aku. Maklum lha ya dibangunin dadakan. Jiwanya belum ngumpul. Akhirnya dia make sandal yang teronggok di belakang dan warnanya bukan merah. Hmm sepertinya ada yang nggak bawa sandal merah terus takut ketahuan. Yang jelas itu bukan sandal temenku itu. Secara dia bawanya swallow merah.

2. Jarang yang minjem, tapi susah minjem sepatu juga
Nah, enaknya ukuran sepatu dan sandal 39-40 itu, jarang yang minjem. Soalnya kebesaran. Tapi, kabar buruknya, susah minjem juga. Seimbang kan.

3. Model sepatu terbatas, nggak sebanyak ukuran di bawahnya.
Dunia persepatuan kadang kejam buat yang ukuran kakinya 39-40, karena suka terbatas model dan warnanya. Nggak sebanyak 36-38. Karena di ukuran 36-38, seperti yang kujelaskan di salah satu paragraf di atas, banyak model sepatu yang imut, gemesin, unyu-unyu yang pengin kumiliki tapi nggak bisa. Mungkin inilah yang namanya cinta tak bisa memiliki.

4. Makan tempat kalau packing
Ini sih udah pasti ya, kalau ukurannya segitu ya makan tempat kalau packing. Kadang nggak aku masukin ke dalam tas sekalian, tapi aku jinjing pake kresek ataupun tote bag tergantung mood.

5. Nggak bisa nyoba sepatunya cinderella
Ini apa coba ada poin ini. Ya jelas nggak bisa nyoba sepatunya cinderella. Kaki cinderella kan imut-imut. Kaki aku panjang dan lebar.

6. Bisa pake sandal dan sepatu laki-laki
Nah, aku tuh emang sering kepincut sama sandal atau sepatu untuk laki-laki. Bahkan pernah beli sepatu kets yang harusnya untuk laki-laki. Kalau udah begitu aku udah pasti pilih nomor 39. Karena 40 bakal longgar. Yakin deh. Selain itu, kubisa memakai sandal atau sepatu punya kakak. Walaupun sedikit longgar tapi kan nggak longgar-longgar amat.