Kondisi Tubuh dalam Pesawat Saat Penerbangan

No Comments

Photo of author

By Gemaulani

kondisi tubuh dalam pesawat saat penerbangan
sumber gambar : pixabay

Bepergian
menggunakan pesawat masih menjadi favorit bagi sebagian orang dibandingkan
bepergian menggunakan moda transportasi lainnya. Walaupun perjalanan
menggunakan pesawat bisa dikatakan
aman, namun ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi tubuh dalam pesawat saat penerbangan menjadi bereaksi tidak
seperti biasanya. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya
tentu karena tekanan udara di pesawat saat berada di ketinggian 35.000 kaki di
atas permukaan tanah.


1. Oksigen Rendah

Tekanan kabin
barometrik memang sudah diatur agar bisa sesuai dengan kondisi tubuh dalam pesawat, namun
terkadang masih bisa menimbulkan reaksi minor seperti sakit kepala ringan
maupun kantuk. Pada ketinggian tertentu, seperti saat di pesawat, intensitas
oksigen menjadi berkurang, artinya konsumsi untuk tubuh juga berkurang. Saat
berada di dalam pesawat, terjadi penurunan oksigen sekitar 4%, bagi yang rentan
bisa mengalami hipoksia yang ditandai dengan sakit kepala ringan. Hal ini juga
menjadi catatan tersendiri bagi yang memiliki masalah paru-paru dan jantung.
Sebagai pencegahan agar tidak mengalami sakit kepala, penumpang pesawat bisa
minum air putih yang cukup serta menghindari kafein dan alkohol.
 


2. Penggumpalan Darah di Kaki

Salah satu kondisi kesehatan yang
sering muncul saat di pesawat adalah DVT atau Deep Vein Thrombosis, yaitu penggumpalan darah yang biasanya
terjadi di daerah kaki karena darah tidak dapat beredar dengan baik. Hal ini
biasa terjadi pada penerbangan jauh yang biasanya memakan waktu lama. Saat
penerbangan semacam ini, kondisi kaki yang lama tidak bergerak dan posisi duduk
yang menekan aliran darah ke kaki menimbulkan kaki bengkak dan juga kram.

Tips agar tidak mengalami
hal ini adalah dengan melakukan peregangan pada bagian kaki atau bisa juga
dengan mencoba berjalan-jalan sebentar di area kabin untuk menormalkan aliran
darah. Orang yang rentan mengalami DVT adalah mereka yang berusia di atas 40
tahun, hamil atau baru saja melahirkan, penderita obesitas, serta penderita
penyakit serius.
 

3. Dehidrasi

Kondisi tubuh dalam pesawat
yang paling umum terjadi adalah kekurangan cairan. Kondisi dehidrasi ini
disebabkan oleh udara di dalam pesawat yang sangat kering. Dehidrasi bisa
menimbulkan rasa lelah terutama bila tekanan udara di dalam kabin juga turun.
Untuk mencegah hal ini terjadi, minum lebih banyak air, bahkan sebelum naik ke
pesawat. Untuk mata kering, bisa dengan mencoba meneteskan obat tetes mata.
 

4. Telinga Berdengung 
Ketika pesawat
tinggal landas, terjadi perubahan tekanan udara yang cukup drastis. Perubahan
ini menyebabkan rasa tidak nyaman di dalam telinga berupa rasa sakit dan juga
dengungan. Untuk mengurangi kondisi ini, penumpang pesawat bisa mencoba
mengunyah permen karet. Sebaliknya, ketika pesawat akan mendarat, tekanan udara
menjadi naik. Untuk mengatasi masalah pada telinga bisa dengan melakukan
gerakan menelan atau bebaskan saja jika terasa ingin menguap. Cara lainnya
adalah dengan menutup mulut dan hidung sehingga udara bisa dikeluarkan lewat
telinga.
 

5. Jet Lag 
Kondisi ini
sering dialami mereka yang terbang ke daerah dengan zona waktu berbeda.
Biasanya tubuh memerlukan adaptasi sekitar satu jam untuk bisa kembali kepada
siklus normalnya. Kondisi tubuh dalam pesawat yang terbang jauh
memang bisa menyebabkan banyak reaksi. Namun apabila mengalami jet lag, tidak perlu takut, hal ini
terbilang normal, kecuali memang memiliki kondisi penyakit yang serius. Untuk
itulah jangan lupa untuk meminta rujukan dokter agar lebih yakin ketika akan
bepergian menggunakan pesawat.

Itulah
kondisi-kondisi tubuh dalam pesawat. Semoga menjadi perhatian Anda untuk
mempersiapkan kondisi tubuh terbaik agar penerbangan Anda selamat, aman, dan
nyaman.

Leave a Comment