Cara Mesin Setrika Hemat Tenaga

By Gemaulani

Aku sudah membayangkan bahkan memimpikan untuk memiliki mesin setrika otomatis sejak lama. Di mana aktivitas menyetrika atau melicinkan pakaian sehabis dicuci kemudian dijemur ini jadi mudah dan menyenangkan. Mudah dan menyenangakan karena terbebas dari pegal-pegal di bagian punggung, pinggang juga tangan yang sibuk melipat-lipat sehabis menyetrika. Hemat waktu pula karena lebih cepat. Jadi tak perlu ada drama lupa mematikan setrika karena ada keperluan lain sebentar, sehingga pakaian gosong atau bolong di bagian tertentu.

Aku menginginkan mesin setrika bukan tanpa alasan. Aku menginginkannya karena jujur saja dari sekian banyak pekerjaan rumah yang ada, menyetrika atau melincinkan pakaian supaya tak kusut alias rapi ketika dikenakan adalah pekerjaan rumah yang paling malas untuk kulakukan. Selain menyita lebih banyak waktu dan juga perhatian. Menyetrika ya itu tadi, seperti yang kujelaskan di paragraf awal, membuat punggung dan pinggang pegal-pegal. Jadi, kalau punya mesin setrika otomatis yang canggih ini, tinggal tekan tombol dan seluruh pakai pun rapi tanpa garis-garis bekas kucekan tangan saat mencuci.

mesin setrika otomatis

Tentu saja, untuk saat ini, sebagai salah seorang anak manusia dengan penghasilan minimalis. Aku belum bisa untuk memilikinya atau membawa dia pulang ke rumah. Sebab, seperti kata peribahasa atau kata-kata bijak ‘ada harga ada rupa.’ Maka dari itu, akupun mencari solusi sederhana lain ketika menyetrika pakaian agar tidak terlalu menguras waktu dan tenaga. Juga terhindar dari rasa malas yang merajalela. Berikut ini cara-cara sederhana yang biasa kulakukan di rumah :
1. Memisahkan antara pakaian sehari-hari di rumah dengan pakaian untuk bepergian
Jujur saja, selama ini aku mengikuti caranya ibu supaya tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga dan menghamburkan waktu untuk kegiatan menyetrika. Caranya dengan memisahkan antara pakaian sehari-hari yang digunakan di rumah dengan pakaian untuk bepergian cukup jauh ataupun pakaian seragam. Soalnya menurut kami, pakaian sehari-hari itu tidak perlu disetrika karena sehabis dicuci, dijemur lalu kering. Sore hari atau besoknya sudah dikenakan lagi. Terkecuali memang kusutnya parah. Ini juga berlaku untuk pakaian dalam, tidak pernah kusetrika karena yang dipakainya juga di dalam, terhalang oleh pakaian luar. 
2. Menjemur pakaian menggunakan gantungan pakaian atau hanger untuk kemeja dan pakaian berbahan mudah kusut
Pakaian yang super kusut setelah dicuci kemudian diangkat dari jemuran itu memang menyebalkan. Perlu waktu lebih lama untuk merapikannya kembali. Maka, solusinya adalah menggunakan gantungan atau hanger saat menjemurnya. Jadi tidak langsung dijemur di tali jemuran ataupun rak jemuran.
3. Tidak menumpuk pakaian untuk disetrika dalam waktu lama
Rasa malas menyetrika ataupun pegal-pegal luar biasa saat maupun setelah selesai menyetrika biasanya terjadi karena aku menyetrika pakaian dalam jumlah yang banyak. Dengan kata lain, kebiasaan menumpuk-numpuk pekerjaan eh pakaian. Maka dari itu, sebaiknya dicicil. Jadi, setelah pakaian diangkat dari jemuran dalam keadaan kering, langsung saja disetrika agar tak ada penumpukan pakaian hingga terjadi longsoran baju untuk disetrika.
4. Menggunakan cairan pelicin pakaian
Pakaian yang kusut dengan bahan kain yang berbeda diperlukan suhu setrika yang berbeda pula agar bisa rapi tanpa memerlukan waktu yang lama. Tidak hanya suhu setrika saja sih, bisa juga menggunakan cairan pelicin pakaian yang membuatnya lebih lembut, mudah disetrika dan wangi.
5. Mendahulukan menyetrika bagian dalam dari pakaian
Caraku yang lain agar hemat waktu dan tenaga dalam menyetrika atau merapikan pakaian sehabis dicuci ini adalah dengaj cara menyetrika bagian dalam pakaiannya terlebih dahulu. Dengan kata lain, dibalik agar nantinya tak repot membolak-balik bagian luar yang harus tampak rapi. Selain itu, untuk kaos bersablon, ini adalah cara untuk menghindari lengket.

Selain dengan memiliki mesin setrika otomatis ataupun mengikuti cara-cara sederhana yang biasa kulakukan agar bisa menyetrika dengan dengan cepat dan tak pegal-pegal, kamu bisa mencoba untuk membeli setrika uap. Yang mana harganya tentu lebih ramah di kantong walaupun tak ramah-ramah amat. Tapi, jikalau kamu punya solusi lain yang lebih hemat dan cepat dalam menyetrika, boleh tinggalkan solusinya di kolom komentar ya. 

0 thoughts on “Cara Mesin Setrika Hemat Tenaga”

  1. Tips2 ini sudah kuterapkan mbak di rumah. Karena aku juga paling males nyetrika hehe tos ya. Yang wajib setrika cuma baju dan celana kerja aja deh. Aku bilang work smart gitu 😎

    Reply
  2. Aku pernah pakai tips ini saat tinggal di Amerika. Punya bayi dan balita ya udah aku 2 tahun jarang banget setrika.
    Baju yang bener-bener perlu disetrika aja aku setrika.
    Yang lain ga sama sekali.
    Hemat energi…hihi

    Reply
  3. Iya, memisahkan pakaian harian dan pakaian bepergian, juga memisahkan per jenis malah jauh lebih cepat.Apalagi jika pakai pelembut pakaian. Tambah cepat lagi.

    Saya suka nyetrika, tapi kalau nyetrika harus seefisien mungkin. Hihihi

    Reply
  4. Kalo saya ditumpuk dengan cara melebarkannya
    Terlebih T-shirt, daster, seprei dst
    Pokoknya yang lebar lebar saya tumpuk. Trus diatasnya nyetrika pakaian tipis, kerudung dll
    Dengan cara ini bahkan daster sering ngga saya setrika karena ngga kusut 😁😁😁

    Reply
  5. Toss dulu laaah … Menyetrika adalah pekerjaan rumah yang hupfff males banget mengerjakannya. Mesti satu persatu, panas, badan pegel, hahahaha …

    Aku juga begitu sih, Mbak. Nggak semua pakaian dari jemuran harus disetrika. Cukup yang biasa dibawa keluar rumah dan bertemu orang banyak. Selain itu, aku juga mengakalinya dengan membeli pakaian dengan bahan yang nggak mudah kusut. Beberapa gamisku tetap terlihat licin dan halus meskipun tanpa disetrika. Ehem … Bisa hemat tenaga dan listrik juga, hehehe …

    Reply
  6. Aku juga palig males setrika-setrika itu, paling ya setrika seragam suami dan baju buaţ kondangan. Tapi kalau lagi di rumah mertua jadi rajin, wkwk. Soalnya ibu mertua habis nyci pasti lansung disetrika. Makanya saya jadi ikutan.

    Reply
  7. Hahaha…aku pikir yg kaya akutuh gada nyatanya buibu begitu juga yaa… emang kadang nyetrika tih yang penting-prnring kaya seragam sekolah, buat kerja dsb. Kalo yang srhari-hari buat tidur atau yang gak tlalu penting cukup beberin pake hanger pas jemur biar gak tlalu kusut 😄😄

    Reply
  8. Wah, tos dong, kita samaan. Aku juga begitu. Supaya gak banyak nyetrika. Aku baju sehari-hari gak disetrika. Gak kusut juga kok. Karena langsung dilipat, pake pelembut, dan digantung dengan rapi saat dijemur. Baju buat pergi-pergi dan seragam sekolah, baru deh disetrika.

    Reply
  9. Aku nyetrika seminggu sekalli, itupun hanya baju suami hehe. Kalau baju saya, saya suka menggunakan bahan yang gak perlu disetrika (saya pakai gamis ketika bepergian), jadi jarang nyetrika. kecuali baju-baju batik hhehe

    Reply
  10. Aku no 2 tuh berlaku untuk baju kantor yang terbuat dari katun dll, jadi basah-basah aja digantung, engga dikeringin mesin pengering. Trus baju-baju kaos dkk yang diambil dari jemuran engga diklumbrukin di keranjang, tetapi disusun lebar aja. Jadi engga kusut. Sebenernya aku engga benci setrika sih, biasa aja, dikerjain sambil nonton TV, kelar juga…

    Reply
  11. Memang ada ya mesin setrika otomatis pengen tau juga deh, aku ga pernah memberikan pelicin pakaian saat mensetrika tapi semua tips diatas udah aku lakukan sie kak, pernah beli setrika katanya bagus ga NJuat capek dan pegal ehhh aku ga bisa pakai jadi didiemin aja dehh

    Reply
  12. Sejak tinggal di Thailand dalam beberapa tahun ini, aku sudah nggak setrika baju lagi, kecuali kemeja. Selain karena tagihan listrik yang tinggi, juga karena malas. SOlusinya, pilih bahan yang tidak mudah kusut. hahahhaa.

    Reply

Leave a Comment