Awal Mula Suka Film Thailand
Aku bingung mau nulis apa, ya udah mari berceloteh tentang awal mula suka film Thailand versi aku. Aku yang dulunya suka nonton Meteor Garden lanjut ke drama Korea Full House dan Boys Before Flowers. Enggak cuma itu sih, aku suka film Warkop DKI sama Suzanna yang tayang di televisi. Sementara film Thailand yang pertama kali kutonton itu yang horor. Judulnya Nang Nak. Pernah ditayangin di televisi soalnya. sumber : tipluk.com Lalu barulah beberapa tahun kemudian, nonton sebuah film komedi romantis Thailand mengubah segalanya. Semua ini berawal saat masuk perguruan tinggi. Aku sekelas sama mba-mba asal Temanggung yang jago edit-edit pake Photoshop. Suatu hari, aku minta salinan film-film yang dirasa seru untuk mengisi kegalauan saat berada di tempat kost. Nah di sanalah, turut tersalin film Thailand berjudul Crazy Little Thing Called Love. Film soal cinta pertama, cinta pada pandangan pertama, dan cinta yang tak peduli soal rupa. Juga tentang perjuangan seorang gadis pemalu dan cupu hingga berubah drastis jadi populer dan disukai banyak orang demi mendapatkan cinta dari seniornya yang udah terkenal dan disenangi banyak cewek di sekolahnya. Nyesek banget sama film ini tuh. Menguras air mata. Ditonton berkali-kali pun ku tetap menangis di bagian-bagian yang emang sedih banget. Maklum aku anaknya baperan. Kisah cinta Nam (Baifern) dan Pi Shone (Mario Maurer) dalam film ini telah membuatku menyukai film Thailand. Ditambah waktu itu lanjut nonton bareng film Suckseed Thailand yang menceritakan soal anak band, persahabatan dan kisah cinta yang jadi rumit. Di mana ku langsung suka sama sosoknya Nattasha Nauljam. Lanjut lagi ke film ATM Rak Error yang kocaknya enggak ada tandingan. Merasa seru dengan film-film komedi romantis tersebut, aku pun semakin rajin sendiri mencari film Thailand lainnya. Macam Hello Stranger, Bangkok Traffic Love Story, My Name is Love, Friendship, Best of Times, Seven Something, The Billionere, Yes or No 1 dan 2, First Kiss, Fabulous 30, Love at First Flood, My True Friend. Lalu, semakin ke sini ya aku semakin sering mencari film Thailand, apalagi ada di VIU, Iflix dan HOOQ yang baru tutup bulan lalu. Mau itu yang komedi romantis ataupun horor, aku tonton semua. Walau akhirnya enggak semuanya aku suka sih. Kembali lagi soal selera. Yang pasti, film-film keren versi agak barunya, buatku ada di Bad Genius, One Day, The Promise, App War, May Who, Brother of the Year sama Homestay. Pesan dari filmnya ku suka banget. Selain filmnya, ku juga jadi kepo sama drama Thailand yang suka disebut sebagai lakorn. Mulanya gara-gara Hormones the Series sih, lanjut deh kepo ke yang lainnya kayak ATM Rak Error 2 Series, STAY, I hate U I love U, O-Negative, I See You, Project S the Series, Thirteen Terrors, dan masih banyak lagi yang lainnya. Beberapa udah aku ulas secara singkat juga sih di blog ini. Cari aja di kategori review film. Selain secara visualnya emang menarik dari segi pemainnya. Lalu ide cerita yang rasanya terasa segar dan menarik. Aku juga film dan drama Thailand itu karena ya rasanya lebih relate dengan kehidupan sehari-hari. Kayak seragam sekolah yang rapi. Ke sekolah banyaknya naik kendaraan umum. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Eh ya, film dan drama Thailand pun kalau menyisipkan iklan terkesan enggak maksa. Enggak pakai narasi atau deskripsi produknya. Cuma disorot aja pas bagian pakai produk atau makan dan minum (kalau makanan atau minuman). Yang begini malah jadi penasaran buat lihat benda yang diiklankan lho. Jujur aja. Tapi tentu saja, enggak semua film dan drama Thailand yang kutonton itu kusukai. Aku sempat beberapa kali merasa hampa dan ngedumel sendiri karena tak sesuai ekspektasi. Dan harus nunggu agak lama juga sih untuk bisa nonton filmnya di VIU atau Iflix mengingat sekarang …