Bertemu Idola Masa Lalu (Chacha)

Bertemu Idola Masa Lalu (Chacha)

Bertemu idola masa lalu ini merupakan rangkaian cerita mengenai Chacha bagian ketiga. Jadi, pastikan membaca bagian sebelumnya pada hadiah spesial untuk nenek supaya lebih seru.           Hari ini hari terakhir chacha berada di bandung karena esok dia harus kembali lagi ke jakarta dan menyiapkan segala sesuatu untuk ospeknya nanti. Jalan-jalan kali ini chacha tidak ditemani veli ataupun saudara yang lainnya karena mereka semua telah kembali ke daerah tempat tinggalnya masing-masing. Chacha pun berkeliling-keliling keluar masuk distro untuk memilih pakaian-pakaian sebagai oleh-oleh untuk teman-temannya. Setelah membeli beberapa pakaian sebagai oleh-oleh untuk teman-temannya.           Setelah puas berbelanja pakaian kini chacha menuju ke toko-toko penjual oleh-oleh khas bandung untuk membeli oleh-oleh. Selesai dari sana chacha menyuruh sopirnya untuk pulang dan menyimpan semua barang-barang belanjaannya ke rumah.. sementara dia pergi ke kebun strawberry.           Ketika chacha sedang memetik strawberry tiba-tiba ponselnya berbunyi, ada telpon dari chicko . cowok yang dikenalnya sejak kecelakaan kecil waktu itu. Chacha pun mengangkatnya.           “ hallo, assalamualaikum, bisa bicara dengan chacha?”           “ hallo, waalaikumsalam.. iya dengan saya sendiri…”           “ apa kabar,cha? Liburan kemana aja nih?”           “ baik kak.. kakak gimana? Aku liburan ke rumah nenek di bandung!”           “ wah.. asyik doong?” sindir chicko           “ iya doong kak, nih aku lagi metik buah starwberry yang seger-seger”           Percakapan pun terus berlanjut disertai gelak tawa karena mereka saling bercanda lewat handphone. Saking asiknya chacha tidak memperhatikan jalan , alhasil chacha pun bertabrakan dengan seorang cowok dan semua strawberry yang di petiknya jatuh berhamburan.           “ aduuh, maaf – maaf aku ngga sengaja.. nanti strawberrynya aku ganti deh sama yang baru.” Cakap cowok yang ada didepannya.           “emm.. ngga usah lagian aku yang ngga merhatiin jalan.” Balas chacha sembari mengumpulkan strawberry yang terjatuh tanpa melihat ke arah cowok itu.           Selesai memunguti strawberrynya yang terjatuh itu chacha pun segera mengakhiri percakapan dengan chicko. Sementara cowok di hadapannya masih belum beranjak pergi dan tetap memperhatikan chacha. Lalu chacha pun berdiri dan berbalik.. dia terhenyak dan kaget melihat cowok dihadapannya. Kira-kira selama 5 menit mereka bengong dan saling memandang. Didalam hati chacha berkata : “ apa bener yang gue liat?apa bener dia ronald???”           “ ronald ?” chacha menyebut nama ronald sembari menunjuk kearah cowok itu           “ clarine?” cowok itu balik bertanya           “ iya… kamu beneran ronald aprilio wijaya?”           “ iya.. jadi kamu beneran clarine! Aku ngga nyangka bisa ketemu kamu lagi disini? Sekarang kamu tinggal di mana?”           Chacha melamun ketika ronald bertanya padanya. Dan dia bergumam dalam hati :” ya ampuun beneran ronald.. idola gue waktu SD! Gue ngga mimpi ternyata beneran ronald.. mimpi apa gue semalem bisa ketemu ama doi lagi!” sementara ronald memperhatikan chacha yang terdiam dan senyam senyum sendiri. Baca Juga : Kesedihan Awal Kebahagiaan – Cerita Panjang           “ chaaa…!” ronald memanggilnya           Chacha masih belum menyahut panggilan ronald           “chacha? Are you ok?” ronald bertanya lagi sembari menepuk pundak chacha           Akhirnya chacha membuyarkan lamunan chacha           “ chacha? Kamu baik-baik aja,kan?”           “ iya.. iya aku baik.. kapan kamu ke bandung?bukannya….           Ronald terlebih dahulu memotong pembicaraan chacha           “ kemaren.. aku tinggal di malang sekarang ! sekali-kali main doong kerumah aku!” balas ronald sembari tersenyum manis dan semakin membuat dia kelihatan keren           Mereka pun asyik berbincang-bincang sembari memetik buah strawberry. Hati chacha sangat senang… tapi tiba-tiba ada cewek blasteran menghampiri mereka.           “ ronald..!” cewek itu memanggil ronal dengan manja           “ iya, ada apa ,rel?” balas ronald           Didalam hati chacha kesal..: “ siapa sih nih cewek!rese banget!”           Tak lama kemudian ronald memperkenalkan cewek itu pada chacha           “ eh, clarine …

Read More

Kesedihan Awal Kebahagiaan, Cerita Panjang

Kesedihan awal kebahagiaan di blog ini merupakan cerita panjang ataupun bersambung yang ditulis saat pemilik blog masih SMK. Sudah ada dua bagian yang terpasang dalam blog ini. Seperti Hadiah Spesial Untuk Nenek. Seorang gadis remaja berjalan dengan langkah gontai dan tergesa-gesa.Keringat mulai membasahi wajahnya karena terik matahari di siang itu sangat menyengat,terlihat rambutnya yang tak di sisir rapi,juga matanya yang sembab akibat tangisannya semalam.      “siang,neng chacha?” sapa seorang ibu pedagang es buah      “siang!” balas chacha dengan nada datar      Ibu itu merasa sangat heran atas sikap chacha tadi,karena tak biasanya chacha bersikap begitu,sebelumnya chacha dikenal sebagai gadis periang,ramah,dan baik hati.tanpa menghiraukan ibu itu chacha telah jauh berjalan meninggalkan ibu itu dan menyusuri jalan untuk sampai ke rumahnya. Tapi ada yang menghentikan langkahnya. Seorang anak laki-laki bersepeda yang tak lain adalah ferry.      “Hai,nona manis!kok jalan kaki?sendirian lagi,kemana nih sepedanya? Goda ferry sambil cengengesan      (chacha hanya terdiam)                          “Woi,bisa denger nggak sich?”,orang nanya juga! Bentak ferry      Chacha pun terbangun dari lamunannya      “Berisik…..!” jawabnya dengan nada datar      “Dasar anak aneh!” balas ferry      “Udah deh minggir,aku lagi males berurusan sama orang kaya kamu!” balas chacha sambil meneruskan langkahnya.      Tanpa menghiraukan ferry lagi chacha pun pergi dan akhirnya tiba di rumahnya. Chacha menekan bel dan terlihatlah seorang security membukakan pintu gerbang.      “Siang…non,ibu dan bapak sudah menunggu di dalam” sapa security itu      Chacha tak menjawab apa-apa. Dia langsung berjalan melewati taman yang luas untuk sampai  ke depan pintu rumah yang besar dan megah dengan cat berwarna putih yang membuatnya tampil elegant.chacha menekan bel,lalu muncul lah seseorang yang membukakan pintu untuknya,      “Assalamualaikum!” terdengar ucapan salam dari bibir chacha      “Wa’alaikumsalam wr,wb!” balas Mbo Ijah salah satu pembantunya itu      Lalu chacha pun masuk melangkah ke dalam rumah.tapi,ketika dia menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya.kedua orang  tuanya yang sudah siap di meja makan untuk makan siang pun menyapanya.      “Tumben anak mama ke sekolahnya nggak pake sepeda?” sapa ibu Sylvia yang tak lain adalah ibunda chacha    Chacha hanya diam membisu seperti patung      “Cha,kalo mama nanya tuh di jawab donk,kamu kenapa sich?akhir-akhir ini sikap kamu aneh banget?” tambah pak peter ayah chacha yg bingung dengan tingkah laku anaknya      Akhirnya chacha pun mengeluarkan suara      “apa peduli kalian sama aku?kalian gak pernah ada di rumah kan!kalian juga gak pernah tau bagaimana keadaanku,apa yang aku alami pun kalian gak pernah tau kan?” balas chacha dengan lantangnya      “Cha, kamu apa-apaan sich?papa dan mama gak pernah mengajari kamu untuk berbicara tidak sopan kepada orang tua!dan bukankah selama ini kamu baik-baik saja?kami selama ini berusaha untuk memenuhi semua kebutuhanmu,kami ini orang tua kamu nak,tentu saja kami peduli sama kamu!” balas pak peter yg berusaha menahan amarahnya      Chacha belum menjawab pertanyaan ayahnya itu      “Sayang kamu kenapa,nak?kenapa mata kamu sembab begitu?apa yg terjadi?biasanya kamu tak pernah bicara sekasar itu pada kami.” Tambah ibu Sylvia yg terlihat cemas      “udahlah,ini bukan urusan kalian!lagi pula kemana aja kalian selama ini?kemana………..?!di saat aku butuh perhatian dan kasih sayang kalian kemana?chacha gak butuh materi,chacha Cuma ingin merasakan kehangatan keluarga ini!” balas chacha kesal      Lalu chacha pun berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya tanpa memperdulikan perkataan ayah dan ibunya itu.chacha pun masuk kedalam kamarnya,lalu mengunci pintu dan menjatuhkan diri di tempat tidur,tak terasa air matanya pun menetes di pipinya.      Tak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk oleh ibu Sylvia yg mengajaknya untuk turun dan makan bersama.karena sejak 3 tahun yang lalu mereka tak pernah berkumpul dan makan siang bersama.padahal chacha adalah anak semata wayang mereka.mereka sibuk bekerja mencari uang untuk chacha,tapi yang chacha inginkan hanyalah kasih sayang.      “Cha,turun yu,nak?kita …

Read More