Pagi ini masih tetap sama, seperti 275 hari yang lalu. Aku menikmati pagi sendiri dengan menyesap secangkir kopi instan sembari duduk di dekat jendela. Ini tempat favoritku, di mana aku bisa melihat bunga mawar merah yang kamu tanam bertumbuh. Mereka bahkan sudah berulang kali berbunga, kupetik, dan setiap kelopaknya menemaniku untuk berendam. Seperti katamu, pikiranku jadi lebih rileks ketika berendam ditemani kelopak mawar merah. Harumnya sungguh menenangkan, layaknya kamu yang berhasil menenangkanku di tengah kekacauanku kala itu. Hari yang tak pernah kubayangkan dalam hidupku.
Aku berdiri mematung di sana, tidak jauh dari altar pernikahan. Seluruh tubuhku rasanya mati rasa, tapi tidak dengan hatiku, juga mataku. Rasanya menyakitkan, dan embun mulai menggelayuti kedua mataku. Aku hampir saja menangis di sana jika kamu tak menarikku keluar. Keluar dari ingar-bingar kebahagiaan yang tak membuatku bahagia sama sekali. Bagaimana mungkin aku bahagia melihat seseorang yang selama ribuan hari menemaniku, ribuan hari menyanjung dengan kalimat-kalimat puitis nan romantis itu tiba-tiba meninggalkanku. Tanpa pesan, tanpa berpamitan. Tiba-tiba dia berdiri di altar pernikahan bersama seseorang yang sering dikatakannya sebagai sahabat, hanya sahabat. Aku tertawa getir saat mengingat hari itu.
"Memang lebih baik kamu kehilangan dia hari ini, daripada kamu kehilangan dia setelah melewati lebih banyak lagi hari bersamanya!" Bisikmu kala itu. Aku tidak menanggapi, aku hanya bisa menangis sesenggukan, dan mengingat peristiwa itu utuh hingga detik ini. Walaupun menyakitkan, namun tak kusesali semua yang telah terjadi, karena akhirnya aku jauh lebih bahagia setelah kemalangan itu. Hari-hari di mana ada kamu menemaniku. Hari-hari di mana kamu selalu mencoba berbagai cara untuk mengembalikan senyuman serta semangatku yang sempat hilang.
"Ini apa?" tanyaku saat menerima buket mawar merah yang dibawanya saat menjemputku di sebuah pusat perbelanjaan.
Kamu tersenyum, tipis sembari menatapku. "Menurutmu?" Kemudian kamu berlalu pergi menuju ke sebuah kedai kopi, dan aku, tentu saja membuntuti langkahmu yang besar-besar itu dari belakang.
"Ini Buket mawar merah, tapi jumlahnya cuma 9 tangkai, apa artinya? Aku tak bisa menemukannya dari puluhan artikel yang kubaca!" Aku memperlihatkan layar ponselku yang masih menampilkan sebuah artikel yang kubaca.
Kamu menatapku tajam, "Apa jumlah selalu penting untukmu?" Kulihat keningmu mengerut dengan alis sebelah kiri terangkat lebih tinggi. Sebelum aku bersuara untuk melayangkan protes, kamu sudah lebih dulu mengisyaratkanku untuk diam. "Mawar merah itu melambangkan keberanian, penghormatan dan juga cinta."
Kamu meraih cangkir kopi milikmu, menyesapnya perlahan, kemudian memandangiku kembali untuk beberapa saat hingga aku jadi salah tingkah. "Aku mencintaimu, itu sudah jelas. Namun, untuk bertanya maukah kamu menjadi milikku, kurasa itu masih abu-abu. Selama tiga bulan aku bersamamu, kau tak sekalipun menanggapi pernyataan cintaku. Jadi, kubiarkan saja jumlah 12 mawar merah itu berkurang 3. Sesuai sisa jumlah bulan sepanjang tahun ini.
"Aku memberikanmu waktu untuk memikirkan jawabannya selama 9 bulan. Agar saat aku memberikan jumlah yang mengandung arti sama tahun depan, kau sudah tahu jawabannya. Kau juga harus membalasnya dengan bunga!"
Yang benar saja, setelah hari itu kamu kembali ke negeri sakura atas dasar kontrak kerja yang diperpanjang. Meninggalkanku seperti tiga tahun lalu, sekaligus memberikanku waktu untuk berpikir jawaban apa yang akan kupilih saat kamu kembali bertanya tanpa interupsi kehadiranmu. Walau aku tak yakin saat kamu mengirimkanku buket mawar merah itu, apakah aku bisa membalasanya. Aku tak mengenal siapapun di negeri tempat kamu berada saat ini. Pada siapa aku harus meminta tolong membelikan mawar merah untukmu. Sementara kamu, tentu saja banyak yang bisa kamu mintai pertolongan untuk membelikanku mawar merah dari
Toko Bunga. Ya, kamu tidak menerima balasan melalui media gambar.
"Permisi!"
Ah baiklah, ada yang datang. Mungkin pengirim bunga darimu. Akan kulanjutkan ini nanti. Tenang, tidak akan lama. Aku tak suka membuat orang lain menunggu lama, terkecuali kamu. Aku suka kamu menunggu lama karena kamu tak pernah lelah ataupun bosan saat menungguku.
Hai, aku kembali. Kamu sudah melihat gambarnya. Ya, itu gambar mawar merah kiriman darimu bukan. Mawar berjumlah 12 tangkai dilengkapi vas cukup tinggi yang sangat cantik. Membuatku jadi kesulitan berkata-kata dan memutar otak bagaimana cara membalasnya. Mari kupikirkan nanti, sekarang ku akan berterima kasih terlebih dahulu padamu. Terima kasih atas bunganya dan makna tersirat yang tak berubah meski 275 hari telah berlalu dalam jarak kita yang mencapai hampir 5 ribu kilometer.
"Lalu, bagaimana dengan jawabanmu?"
"Hei, apa kamu bergurau, aku tak punya teman di sana. Aku juga tak mungkin mengirim bunganya dari sini. Bolehkah jawabannya kukirim dalam bentuk gambar, atau video?"
Kamu menggeleng dan berdecak, "kamu tak pernah berubah, selalu ketinggalan zaman! Aku mengirimimu mawar itu tanpa meminta bantuan teman karena pemesanannya begitu mudah! Coba lihat nama toko bunga pada kartu ucapan di mawar yang kukirim!"
Aku menurut, kuraih mawar merah ber-vas bunga itu. Kemudian kutunjukkan padanya, "FlowerAdvisor?" Aku mengernyitkan dahi. Jujur saja, aku termasuk manusia yang jarang berhubungan dengan toko bunga. Jadi ku sungguh tidak tahu nama-nama toko bunga yang ada di negeri ini atau setidaknya di Jakarta. "Bedanya dengan yang lain apa?"
"Apa aku harus menjawabnya?" Kamu balik bertanya.
Baiklah, sudahi saja pembicaraan ini denganmu. Jika kamu tak mau memberitahu, biar kucari sendiri jawabannya dari mesin telusur favoritku. Akhirnya kutemukan situsnya. Ternyata FlowerAdvisor adalah e-commerce (toko bunga) yang melayani pengiriman karangan bunga ke seluruh dunia dengan slogannya #BridgingTheDistance. Di mana FlowerAdvisor menyadari bahwasannya mengirimkan karangan bunga untuk momen spesial tanpa adanya batasan jarak pengiriman itu penting. Apalagi untuk yang sedang menjalani hubungan jarak jauh seperti aku ini. Walaupun hubungan resmi kami belum dimulai.
KELEBIHAN FLOWERADVISOR
- Gratis biaya pengiriman di hari yang sama untuk wilayah tertentu
- Layanan konsumen 24 jam
- Melayani pengiriman ke 110 negara
- 100 % Jaminan kepuasan pelanggan dalam hal keamanan pengiriman buket bunganya
- Banyak pilihan jenis bunga dan bentuknya (buket, box, papan)
- Tersedia harga promo dan poin reward untuk pelanggan setia
- Banyak pilihan metode pembayaran
- Bisa melakukan pembelian melalui situs ataupun aplikasinya yang dapat diunduh di playstore maupun appstore
- Dilengkapi kartu ucapan yang bisa diisi berdasarkan kata-kata sendiri ataupun dengan template yang sudah tersedia.
- Pengirim bisa tanpa nama sehingga menguntungkan untuk kamu yang seorang penggemar rahasia
Berbicara soal bunga, sebentar lagi hari valentine atau kasih sayang akan tiba, kan. Bagaimana, apakah kalian turut merayakannya atau tidak. Jika ya, jangan lupa memberikan bunga kepada orang-orang yang kalian sayangi. Terutama bunga mawar merah yang melambangkan cinta. Berikut ini, aku merekomendasikan jenis
Buket Bunga Valentine romantis untuk kalian dari FlowersAdvisor yang bagiku sungguh menarik dan romantis. :
1. VDAY 2020 - I'M YOURS
Kombinasi mawar merah dengan aster putih yang akan memberitahunya bahwa kamu selalu ada di sampingnya. Manis bukan.
2. CLASICC RED - BUNGA MAWAR VALENTINE 2020
Jika kalian penyuka kesederhanaan tapi pesan tentang perasaan kalian ingin tersampaikan. Cobalah pilih yang satu ini.
3. VDAY 2020 - FEARLESS LOVE FA
Ingin menunjukkan padanya bahwa cintamu tak kenal rasa takut. Pilihlah mawar merah berbentuk hati yang disimpan dalam vas ini.
4. HOLD ME TIGHT
Memadukan antara buket bunga dan teddy bear yang akan memperindah kebadian cinta kalian.
5. SKATTIE
Dengan 1300 batang mawar merah, tentunya sangat pas diberikan pada seseorang yang selalu membuat jantungmu berdetak cepat.
6. VDAY 2020 - HEART OF GOLD FA
Ingin melindungi hati emasmu dengan mawar merah. Pilihlah yang satu ini. Pasti si penerima akan meleleh hatinya.
7. VDAY 2020 - TONS OF LOVE
Ingin mendapatkan cintanya di hari kasih sayang, cobalah memilih paket mawar merah seratus tangkai ini.
Jika kalian kurang setuju dengan pilihanku, tenang saja, masih banyak kok pilihan buket bunga valentine lainnya yang bisa dipilih. Selamat memilih untuk orang-orang yang kamu kasihi. Masih ada waktu untuk mempertimbangkan akan mempersembahkan yang mana.
Sementara itu, untuk kamu, terima kasih sudah memaklumi aku yang sering ketinggalan zaman dan juga informasi. Aku senang karena akhirnya menemukan mawar merah yang cocok untuk dikirimkan padamu sebagai jawaban atas pertanyaanmu. Tunggulah mawar merahnya tiba di tempatmu.
Sumber gambar dan referensi :
1. Situs pixabay
2.http://hartonomall.com/makna-bunga-mawar-berdasarkan-jumlah-dan-warna-kuntumnya/
3. Situs floweradvisor.co.id